Jumat, 31 Agustus 2012

Masih adakah janji dan harapan yang tulus murni

Merpati tak pernah ingkar janji, benar atau tidaknya mitos ini apa salahnya sebagai manusia belajar dari kehidupan sepasang burung merpati didalam menata hidup agar keharmonisan hidup terjadi.


Pembelajaran apa yang dapat ditarik dari Merpati ?
  1. Merpati setia terhadap pasangannya dan tidak akan pernah mendua sampai akhir hidupnya.
  2. Merpati tahu kemana dia harus pulang, walaupun terbang setinggi dan sejauh apapun pasti akan kembali kesarangnya. 
  3. Keromantisan burung merpati, merpati jantan selalu memberi pujian kepada merpati betina..
  4. Kerjasama dan memikul tanggungjawab yang sama,  merpati jantan turut mengerami telur saat merpati betina pergi mencari makan.
  5. Ada pendapat bahwa merpati tidak mempunyai sifat dendam karena empedu yang mempunyai rasa pahit tidak ada di dalam tubuh merpati.
Terlepas dari itu semua, bagaimana sikap perilaku manusia dalam berucap janji dan harapan? Dunia saat ini krisis akan  janji dan harapan yang tulus murni.

Manusia sering tanpa sadar, begitu mudahnya mengucapkan kata janji dan memberi harapan. Janji dan harapan adalah angin surga dari yang memberi janji dan harapan yang dapat membuat iman goyah dan pada akhirnya meng iya kan.
 
Jika janji  dan harapan yang terucap tidak terealisasi ?. Kecewa itu pasti. Tentunya akan berdampak panjang dan menyebabkan hubungan baik akan musnah dan hancur,. karena manusia menjadikan dasar pegangan kepercayaan adalah perkataan seseorang.

Janji dan harapan adalah hutang yang akan dipertanggungjawabkan. Janji dan harapan palsu dapat mematahkan semangat hidup dan kebahagiaan seseorang. Maka dari itu, Jujurlah pada diri sendiri dalam mengucapkan janji dan harapan, karena hidup adalah suatu pertanggung jawaban di hari kemudian.

Alumni bersama Putra-Putri Alumni SMA Katolik Rajawali Makassar

Ikatan emosional yang terbangun tak hanya antara Alumni dengan Alumni saja. Ikatan emosional yang terbangun Alumni dengan Alumni, Alumni dengan Putra-Putri Alumni, Putra-Putri Alumni dengan Putra-Putri Alumni sebagai satu keluarga Alumni SMA Katolik Rajawali Makassar. Indahnya persaudaraan dalam satu ikatan Alumni.







Alumni dengan Putra-Putri Alumni

Kamis, 30 Agustus 2012

Santa Bernadette Sourobious

Pada tanggal 7 Januari 1844 lahirlah seorang bayi yang diberi nama Marie Bernarde. Karena perawakannya yang kecil mungil, dan anak itu kemudian biasa dipanggil Bernadette (Bernarde kecil). Putri sulung dari pasangan Francois Soubirous - Louise Casterot. Francois Soubirous, seorang pengusaha penggilingan gandum yang jatuh miskin, 

Sejak bayi kesehatan Bernadette kurang baik. Ia selalu saja menderita sakit, terutama asma. Bukannya mengeluh, tetapi Bernadette mempersembahkan semua penderitaannya kepada Tuhan sebagai silih demi pertobatan orang-orang berdosa. Hampir dalam sepanjang hidupnya menderita sakit. Namun ia menanggung segala penderitaannya itu dengan tabah dan penuh sukacita. Bagi Bernadette, sakit juga bukan berarti bebas dari segala tugas dan kewajiban. Ia tetap harus membantu ibunya mengasuh kelima adiknya. Dan ketika Bernadette telah dianggap cukup umur, ia pun harus bekerja sebagai pembantu dan penggembala ternak. 

Suatu hari, pada tanggal 11 Februari 1858, suatu peristiwa yang luar biasa terjadi. Ketika ia bersama seorang adik dan seorang temannya sedang mencari kayu bakar di padang, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya di sebuah gua yang disebut Massabielle (=Batu Besar), di tepi sungai Gave dekat kota Lourdes. Bernadette tidak tahu siapa wanita cantik itu dan apa yang ia inginkan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya sebanyak 18 kali. Pada tanggal 25 Maret 1858, pada penampakannya yang ke-16, Bunda Maria mengungkapkan siapa dirinya, "Akulah yang Dikandung Tanpa Dosa." ('Que Soy Era Immaculada Conceptiou' atau 'I Am The Immaculate Conception'). Baca KISAH PENAMPAKAN seperti diceritakan sendiri oleh Bernadette. Setelah peristiwa penampakan itu Bernadette semakin banyak menderita, baik karena kecurigaan orang-orang yang tidak mau percaya, oleh perhatian berlebihan dari mereka yang percaya serta ancaman dari penguasa setempat. Semuanya itu ditanggungnya dengan tabah dan sabar.

Pada usia 22 tahun, Bernadette menggabungkan diri dengan Suster-suster Karitas di Nevers, Perancis. Tiga belas tahun lamanya ia tinggal di biara dan sebagian besar dari waktu tersebut dihabiskannya di tempat tidur karena sakit yang dideritanya. "Pekerjaanku semakin maju," kata Bernadette. "Pekerjaan apa?" tanya seorang suster keheranan. "Pekerjaan bersakit-sakit!" jawabnya sambil tersenyum. Bernadette seorang yang sangat rendah hati. Lebih dari apa pun, ia tidak ingin dipuji. Suatu ketika seorang suster bertanya kepadanya apakah ia merasa bangga karena dipilih oleh Bunda Maria. "Bagaimana mungkin," Bernadette cepat-cepat menjawab, "Bunda Maria memilih saya justru karena saya inilah yang paling hina." Suatu jawaban dari kerendahan hati yang paling dalam!

Bernadette wafat pada tanggal 16 April 1879 dalam usia 35 tahun karena penyakit tuberculosis. Tubuhnya masih utuh hingga kini meskipun ia telah meninggal lebih dari seabad yang lalu. Pada tahun 1933 Bernadette diangkat sebagai santa pelindung orang-orang sakit oleh Paus Pius XI. Pestanya dirayakan pada tanggal 16 April.

Aku tidak menjanjikan kamu kegembiraan di dunia ini, tetapi di dunia yang akan datang." Pesan Bunda Maria dalam suatu penampakan kepada St. Bernadette Soubirous 11 Februari tahun 1858, di sebuah gua di Massabielle, dekat Lourdes, di Perancis selatan, Bunda Maria menampakkan diri sebanyak 18 kali kepada seorang gadis miskin bernama Bernadette Soubirous. Bunda Maria memperkenalkan diri sebagai yang Dikandung Tanpa Dosa dan minta agar sebuah kapel dibangun di tempat penampakan. Gadis itu diminta minum dari sebuah sumber air di gua. Tidak ada sumber air sama sekali di sana, tetapi ketika Bernadette menggali di suatu tempat yang ditunjukkan kepadanya, sebuah mata air mulai memancar. Air yang hingga kini masih memancar itu mempunyai daya penyembuhan yang luar biasa, meskipun para ahli ilmu pengetahuan tidak dapat menemukan adanya zat-zat yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit. Lourdes telah menjadi suatu tempat ziarah Bunda Maria yang paling terkenal.

St. Bernadette Sourobious meninggal tahun 1879 yang lalu jenazahnya MASIH UTUH, tanpa diberi BALSEM ataupun FORMALIN

Kata Bijak dalam gambar

Jangan ingatkan ketakutan Anda, tetap ingatlah harapan dan impian Anda. Jangan pikirkan frustasi Anda, tetapi pikirkan potensi yang belum Anda penuhi. Jangan khawatirkan diri Anda sendiri dengan apa yang telah Anda coba tapi gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin Anda lakukan.
Paus Yohannes XXIII


Manusia tidak dapat hidup tanpa cinta.

"Manusia tidak dapat hidup tanpa cinta. Ia tetaplah makhluk yang tidak dapat dimengerti oleh dirinya sendiri, kehidupannya tidak bermakna bila cinta tidak ditunjukkan padanya, bila ia tidak menemukan cinta, bila ia tidak mengalami cinta dan menjadikan cinta miliknya, dan bila ia tidak berpartisipasi secara intim didalamnya. Inilah alasannya mengapa Kristus Sang Penebus menyatakan diri-Nya secara penuh kepada manusia"
( Paus Yohannis Paulus II )

Selasa, 28 Agustus 2012

Maria Dalam Kitab Suci



Tulisan berikut ditulis oleh saudara Heinriz Liyaputra (Sumber)
————————————————————————————-
Catatan : dijelaskan ulang dengan menyisipkan catatan dan gaya bahasa saya sendiri
Prinsip:
      Perjanjian Lama menyembunyikan apa yang ada di Perjanjian Baru, Perjanjian Baru menyingkapkan apa yang ada Perjanjian lama
    Jemaat kristiani Perdana dan Yahudi mengetahui isi Perjanjian Lama dalam ingatan mereka, dan karenanya dapat dengan mudah melihat hubungan Perjanjian Lama dengan apa yang dipercayakan kepada para Rasul (Perjanjian Baru)
MARIA DALAM PENCIPTAAN YANG BARU
Santo Yohanes dikenal sebagai Murid yang dikasihi Yesus (Yoh 19:26), dan di kala penyaliban, Yesus telah memberikan Maria kepada Yohannes dan Yohannes kepada Maria, dimana semenjak itu Maria tinggal bersama Yohannes (Yoh 19:26-27). 

Injil Yohannes, dengan demikian, tidak lepas dari kedekatannya dengan Maria. Awal injil Yohannes menuturkan kisah penciptaan yang barudengan mendapat inspirasi dari Roh Kudus. Sekarang mari kita lihat bagaimana Yohannes menuturkan Kisah penciptaan yang baru, kita bandingkan dengan Kisah penciptaan lama 

Kisah Penciptaan di Kejadian terbagi menjadi tujuh hari, bagaimana dengan kisah penciptaan din Yohannes? Mari kita lihat.
Kej 1:1 Pada mulanya…..
    Yoh 1:1 Pada mulanya…..
Kitab kejadian dan Yohannes sama-sama memulai penuturannya dari kisah penciptaan. Jadi saat awal kitab Yohannes dibaca, kitab kejadian langsung muncul di benak jemaat kristiani perdana.
Lalu Yohannes melanjutkan….
      Kej 1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
    Yoh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
      Kej 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
    Yoh 1:32-33 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Tedengar tidak asing? mari kita hitung harinya:
Hari Pertama Santo Yohannes menyebut Messias…. hari pertama
Yoh 1:29 Keesokan harinya ……. hari kedua
Yoh 1:35 pada keesokan harinya……. hari ketiga
Yoh 1:43 Pada keesokan….. hari kempat
Yoh 2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea… Hari ketujuh
Mari kita lihat apa yang terjadi di hari ketujuh di Kitab Kejadian dan Yohannes
      Kej 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”
    Yoh 2:4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Bahasa Indonesianya Yoh 2:4 tidak begitu jelas, karena diterjemahkan dengan kata “Ibu”, mari kita bandingkan dengan bahasa Inggris (versi KJV) dan Yunani

KJV, Jesus saith unto her, Woman, what have I to do with thee? mine hour is not yet come.
TR, λεγει αυτη ο ιησους τι εμοι και σοι γυναι ουπω ηκει η ωρα μου
    Translit interlinear, legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} ti emoi kai {jangan mengganggu Aku} soi gunai {hai perempuan (nyonya/ madame)} oupô {masih belum} êkei {tiba} hê hôra {waktu} mou {-Ku}
Yesus dan Maria berbagi daging yang sama, dan Adam yang baru (Yesus) sekarang sudah memanggil (di hari ketujuh), Hawa yang baru dengan sebutan “Perempuan.”

Hawa yang lama mendorong Adam yang lama melakukan perbuatan jahat pertama kalinya, Hawa yang baru mendorong Adam yang baru untuk melakukan perbuatan mulia untuk pertama kalinya.


Hawa percaya pada Bisikan malaikat jahat dan karenanya membawa dosa dan kematian ke seluruh umat manusia, Maria percaya pada kabar Malaikat baik dan karenanya membawa Rahmat dan harapan ke seluruh umat manusia.

MARIA SEBAGAI IBU DARI MURID-MURID YESUS
Mengapa umat Katolik memandang Maria sebagai Ibu mereka?
      Yoh 19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”
    Yoh 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Lagi, kalimat di Yoh 19:26 dalam bahasa Indonesia kurang jelas maknanya, karena menggunakan kata “Ibu,” mari kita lihat dlm bhs Inggris KJV dan Yunani:

KJV, When Jesus therefore saw his mother, and the disciple standing by, whom he loved, he saith unto his mother, Woman, behold thy son!

TR, ιησους ουν ιδων την μητερα και τον μαθητην παρεστωτα ον ηγαπα λεγει τη μητρι αυτου γυναι ιδου ο υιος σου
    Translit Interlinear, iêsous {Yesus} oun {oleh karena itu} idôn {melihat} tên mêtera {ibu} kai {dan} ton mathêtên {murid} parestôta {berdiri} hon {yang} êgapa {Dia mengasihi} legei {Dia berkata} tê mêtri {kepada ibu} autou {-Nya} gunai {wahai perempuan} idou {lihatlah engkau} ho huios {anak (anak laki-laki/ “son”)} sou {-mu}
Kita bandingkan juga antara “keturunan” di Kitab kejadian dengan “keturunan lain” di Kitab Yohannes yang lain, yaitu Kitab Wahyu
      Kej 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
    Why 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Hawa adalah Ibu dari segala yang hidup (Kej 3:20), dan di Pohon Kehidupan (Yakni Salib kristus), Maria telah menjadi ibu dari semua murid-murid yang hidup di dalam Yesus (Yoh 19:26-27)

Santo Yohannes, murid yang dikasihi Yesus, adalah orang yang injilnya secara teologis paling mendalam, dan hidup bersama Bunda Maria, yang mana Yesus sendiri telah menghabiskan 30 tahun hidup-Nya bersamanya (Bunda). Jadi Santo Yohannes tahu apa yang dia lakukan dan jemaat Kristen perdanapun juga menyadarinya.

Review Kisah Penciptaan di Kitab kejadian dan Santo Yohannes:
1. Pada Mulanya/ pada mulanya
2. Terang dan gelap/ Terang dan gelap
3. Roh Allah di atas air/ Roh Allah di atas air
4. 7 hari/ 7 hari
5. Adam dan hawa/ Yesus dan Maria

MARIA SEBAGAI HAWA YANG BARU
Santo Paulus menyebut Yesus adalah “Adam yang Baru,” Bisakah kita simpulkan Maria sebagai Hawa yang Baru?

Hawa Lama:
1. Tulang dari tulang, daging dari daging Adam
2. Adam memanggilnya “perempuan”
3. Mendengarkan Malaikat jahat
4. Mendorong Adam melakukan tindakan dosa pertama
5. Dikutuk karena ketidakpercayaan
6. Darinya datanglah dosa dan kematian
7. Ibu dari segala yang hidup
8. Perempuan dan keturunannya akan bermusuhan dengan ular/ setan

Hawa Baru (Maria):
1. Tulang dari tulang, daging dari daging Yesus (karena Yesus mengambil Kodrat Manusianya dari Maria, SEPENUHNYA)
2. Yesus memanggilnya “Perempuan”
3. mendengarkan malaikat yang baik
4. Mendorong Yesus melakukan tindakan mulia pertama
5. “Penuh Rahmat (Kecharitomene)”
6. Darinya datang Rahmat dan Kehidupan
7. Ibu dari semuua murid-murid yang patuh kepada Allah dan memiliki kesaksian Yesus
8. Naga (ular tua) berperang melawannya dan keturunan-keturunannya
Maka jawabannya adalah : iya

MARIA SEBAGAI TABUT PERJANJIAN BARU
Selain Kitab Suci, ada satu lagi yang betul-betul dijaga oleh umat Israel: Tabut Perjanjian.
Allah meminta agar Tabut Perjanjian dibuat secara presisi (ukurannya tepat), dibuat dengan bahan-bahan terbaik dan emas murni, karena berisikan artifak-artifat paling Kudus dalam sejarah keselamatan Israel dan kehadiran Allah akan memenuhi Tabut tersebut.

Sayangnya, tabut tersebut telah hilang semenjak pembuangan Babel lebih dari 2.600 tahun yang lalu dan hanya ada satu orang yang melihatnya semenjak itu…
      Why 11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
    Why 12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Jangan lupa prinsip:
      Perjanjian Lama menyembunyikan apa yang ada di Perjanjian Baru, Perjanjian Baru menyingkapkan apa yang ada Perjanjian lama
    Jemaat kristiani Perdana dan Yahudi mengetahui isi Perjanjian Lama dalam ingatan mereka, dan karenanya dapat dengan mudah melihat hubungan Perjanjian Lama dengan apa yang dipercayakan kepada para Rasul (Perjanjian Baru)
Sekarang Kita lihat:
Tabut Perjanjian lama:
1. Berisi Sabda Allah dalam 2 Loh Batu
2. Manna/ Roti yang turun dari surga
3. Tongkat Harun, Imam Agung

Tabut Perjanjian Baru (Maria)
1. Berisi Sabda Allah dalam Daging
2. Roti Hidup Kekal, siapa yang memakan-Nya tidak akan mati
3. Imam Agung Kekal
Di Keluaran 25:11-21, Tabut Perjajian Lama dibuat dengan emas murni untuk Sabda Allah. Maria, Tabut perjanjian Baru, membawa Allah dibuat dengan daging yang murni (Penuh Rahmat).
Penghormatan terhadap Tabut Perjanjian tidak mengurangi penyembahan terhadap Allah, namun tidak menghormati Tabut dianggap penghinaan terhadap Allah.

TANDA-TANDA MARIA SEBAGAI TABUT PERJANJIAN BARU
Tabut Perjanjian Lama
1. Dipenuhi Tuhan (Kel 30:34)
2. 2 Sam 6:9 … “Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?”
3. 2Sam 6:16 Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, … Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN.
4. 2Sam 6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom…

Tabut Perjanjian Baru (Maria)
1. Luk 1:35 “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau…
2. Luk 1:43 … Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
3. Luk 1:44 …anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
4. Luk 1:56 …Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet
mari berefleksi:
Seperti halnya Allah sendiri yang menyediakan Anak Domba, Allah juga yang menyediakan Tabut Perjanjian Baru.

Karena itulah, meskipun Kehadiran Allah belum menaungi Maria, Maria sudah disapa “Salam Hai Engkau yang Penuh Rahmat” (Full of Grace, Kecharitomene, di terjemahan LAI hanya diterjemahkan “Salam hai engkau yang dikaruiai”). Menandakan Maria dijaga dari semua dosa.
Maka Maria adalah Tabut Perjanjian Baru

Dalam perjanjian lama kita dapat melihat bagaimana Umat Yahudi Kuno menghormati Tabut Perjanjian lama: dengan lagu-lagu, perayaan, lyrics, Harpa, syair. Tuhan tidak datang untuk meniadakan Perjanjian lama, melainkan menggenapinya, dan sekarang kita merayakan Tabut yang Baru karena adanya Perjanjian baru.

Patut dicatat bahwa kata “Trinitas” tidak ada di Kitab Suci namun kita melihat tanda-tanda Trinitas dalam Kitab Suci, demikian pula dengan Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru tidaklah eksplisit ada di Kitab Suci tapi tanda-tandanya jelas.

MARIA, SEBAGAI TABUT PERJANJIAN TERLINDUNG DARI DOSA, DAN SEBAGAI HAWA BARU TERLINDUNG DARI DOSA ASAL
Tabut Perjanjian Lama murni dan tidak bernoda, siapapun yang berdosa tidak boleh menyentuhnya. Demikian pula Tabut Perjanjian Baru adalah murni dan tidak bernoda (tidak ada dosa), dia dilindungi dari dosa manusia.

Adam dan Hawa Baru pada awalnya tidak punya dosa asal, demikian pula Adam dan hawa baru pada mulanya (dan berikutnya seterusnya) tidak punya dosa asal

JIKA YESUS NAIK KE SURGA, MARIAPUN IKUT DIANGKAT KE SURGA
Henoch dan Elia diangkat ke surga, apakah Yesus akan melakukan lebih rendah kepada Ibu-Nya?
    Mzm 132:8 Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!
catatan : Kita juga tidak menemui keberadaan sisa jasad Maria, meskipun keberadaan sisa jasad Para Rasul ada. Disamping itu tidak ditemui satupun literatur Kristen di abad awal kekristenan yang menuturkan keberadaan Jasad Maria tersebut. Yang selalu ada adalah adanya literatur kekristenan abad awal mengenai pengangkatan Maria ke Surga.

MARIA RATU SURGA
Dalam Kitab Wahyu, Bunda Maria tampak jelas digambarkan sebagai Ratu Surga: Dia menggunakan Mahkota, melahirkan Raja dari Keturunan Daud, dan berperang melawan Naga (Wahyu 11-12).
Mari kita lihat ciri-ciri Kerajaan Daud yang diwariskan kepada Yesus
    Luk 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
Ciri khas dari Tahta Kerajaan Daud adalah, bahwa yang menjadi Ratu nya adalah Ibu dari sang Raja (bdk 1 Raj 2:17-20, 2 Taw 15:16, 2 Taw 22:10, yer 29:2, dan banyak lagi contoh kalau di Kerajaan Israel, Ibulah yang menjadi Ratu. )
Perjanjian lama memang mengutuk Ratu Surga palsu yang disebut di Kitab Nabi yeremia, namun terhadap Ratu Surga sejati, Ibu dari Raja yang sejati, kita harus menghormatinya seperti kita menghormati pula Tabut Perjanjian

Sebagai catatan, bagi yang keberatan, seringkali penggunaan 1 Raj 2:17-20 disanggah dengan ayat lanjutannya dengan 1 Raj 2:22-23, dimana Salomo tidak mengabulkan permintaan ibunya.

Memang Pada masa Perjanjian Lama, Raja dan Ratu HANYALAH SIMBOL dari Raja dan Ratu yang sejati, karenanya punya kecacatan. Misalnya Ratu Bethsyeba salah meminta kepada anaknya seperti diatas, lalu contoh kecacatan lain adalah anaknya, Raja Salomo juga belakangan berdosa dengan berzinah dan membangun tempat-tempat berhala.

namun tidak di Perjanjian baru, suatu kerajaan yang dipimpin oleh Raja dan Ratu yang sempurna. Yesus tidak akan bisa berzinah ataupun menyembah berhala, demikian pula Ibunya tidak akan bisa salah meminta ke Puteranya.

Salomo sendiri dapat dikatakan mengingkari janjinya ke Ibunya yang semenstinya tidak menolak permintaan Ibunya. Peristiwa perkawinan di Kana malah sebaliknya, dimana Yesus merasa seharusnya itu bukan waktu-Nya, namun Ia akhirnya malah mengabulkan permintaan Ibu-Nya

Ratu bukan saja Ibu dari Raja, namun juga pembela orang-orang, seperti halnya Maria membela orang-orang yang kekurangan Anggur di peristiwa di Kana, yang aman Yesus tidak menolak permintaan Ibu-Nya.

Saat Kitab Suci dibaca dengan konteksnya, dimengerti secara keseluruhan, dan memperhatikan jemaat awal penggunanya… Maka Jiwa Bunda Maria sungguh memuliakan Tuhan 

Dikutip dari :  http://luxveritatis7.wordpress.com/2012/05/02/maria-dalam-kitab-suci/

Selesai

Senin, 27 Agustus 2012

Sering Berselancar di Dunia Maya, Gejala Awal Depresi

Ilustrasi pengguna internetTingkat seringnya penggunaan laptop atau ponsel mungkin suatu waktu bisa menjadi salah satu alat mendiagnosa tingkat depresi seseorang.

Menurut penelitian, orang yang mengalami kondisi depresi menggunakan internet dengan cara dan tingkat keseringan berbeda dari kebanyakan orang.

Studi yang melibatkan sekitar 216 mahasiswa ini dilakukan dengan cara memonitor penggunaan internet dan mencari korelasi dengan pola depresi para responden.

Riset awal mencari hubungan antara penggunaan internet dan depresi bergantung pada memori responden mengenai apa yang mereka lakukan dan kapan, kata penulis studi ini, Sriram Chellappan, profesor sains komputer di Missouri University of Science and Technology.

Sementara pendekatannya menghasilkan hasil yang menarik dan penting, namun kurang persis yang ditargetkan.

"Jika Anda ditanya mengenai seberapa sering melihat email bulan lalu, akan sangat mustahil bisa memberikan jawaban akurat," kata Chellappan.

Maka, untuk studi barunya, ia dan kolega-koleganya meminta responden untuk mengisi survei yang berisi beberapa pertanyaan yang didesain untuk mengetahui gejala-gejala depresi.

Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dibuat agar para mahasiswa tidak menyadari para peneliti sedang mencari tahu tentang kondisi depresi mereka.

Kemudian, para peneliti mencari tahu tingkat pemakaian internet para responden dengan memonitor penggunaan internet mereka dari server universitas.

Dalam studi itu Chellappan dan koleganya menemukan, makin jelas kondisi depresi seseorang, makin sering ia menggunakan internet.

Ditekankan Chellappan, survei dan monitoring internet dilakukan dengan cara anonim, dan setiap responden diberikan nama ganti di awal penelitian sehingga mereka hanya diidentifikasikan dengan nama palsunya.

Chellappan melihat, penemuan awal ini bisa menjadi tanda-tanda awal mengenai kondisi depresi seseorang.

Ada beberapa studi lain yang melihat hubungan antara seringnya berselancar di dunia maya dengan depresi, namun, kebanyakan hanya mengemukakan mengenai seringnya berhadapan dengan komputer bisa menyebabkan masalah kesehatan mental.

Sementara Chellappan melihat masalah seringnya penggunaan internet ini sebagai sebuah gejala. Pihaknya berencana untuk menggali lebih dalam mengenai hal ini.( Berita Satu )

Sabtu, 25 Agustus 2012

Di Kapel RS Stella Maris aku jatuh cinta pada-Mu

Akses masuk aku berjumpa dan mengenal Yesus dan menjadi Katolik ditandai aku jatuh sakit dan harus rawat inap di rumah sakit Stella Maris Makassar yang dikelola oleh Suster-suster Yesus Maria Yoseph. Awalnya aku tidak bersedia masuk rumah sakit jalani rawat inap, alasannnya sederhana terpikir olehku selama jalani rawat inap aku tak bisa bermain dengan teman mainku Jeffrey. dan akan merasakan kesepian.  Dari tidak mau akhirnya menjadi mau jalani rawat inap setelah dokter yang merawatku membujuk dan mengatakan; "Suster-suster perawat akan jemput aku masuk gereja yang terdapat dalam kompleks rumah sakit. Gereja yang terdapat dalam kompleks rumah sakit Stella Maris aku belum tahu jika itu adalah kapel, dan aku belum tahu tata ibadah gereja katolik, semua terasa baru dan asing bagiku saat itu.

Sebelumnya aku selalu diajak masuk gereja oleh ibu atau oleh kedua kakak-ku, bahkan mereka berusaha agar aku ikut sekolah minggu sebagai langkah awal mengikuti jejak kedua kakak-ku dan ibuku yang sudah menjadi jemaat Pentakosta. Aku tidak tertarik sama sekali saat itu. Aku ikut masuk gereja dan sampai di gereja aku tidak mengikuti ibadah, aku lebih tertarik main di halaman gereja. Sekolah Minggu hanya satu dua kali aku ikuti, lalu selebihnya merasa malas dan bosan untuk ikuti lebih lanjut. Ada saja alasan yang aku buat; ngantuk dan tidur malasan dihari minggu pagi agar aku tidak ikut kakak atau ibu masuk gereja atau ikut sekolah minggu..Pendek kata aku akal-akalan dengan kakak dan ibu agar tidak ikut masuk gereja/ikut sekolah minggu.

Suasana hatiku terasa sangat lain saat pertama kali mengikuti misa di Kapel rumah sakit Stella Maris. Aku merasa sangat teduh, damai dan tenang. Aku sangat tertarik melihat jubah yang dikenakan Romo / Pastor yang memimpin misa. Lagu-lagu dalam bahasa latin begitu syahdu kudengar dalam misa, dan lagu yang langsung menjadi favoritku Tantum Ergo. Dalam hati kecilku berbisik "Inilah Gereja-ku", hingga ada kerinduan untuk mengikuti misa selanjutnya. Saat aku dirawat di rumah sakit itulah, aku bertemu dengan Yesus dan aku jatuh cinta.pada-Nya. Aku bertemu Yesus tepatnya di awal tahun ajaran baru kelas enam sekolah dasar, dan aku terima sakramen permandian di akhir tahun ajaran kelas enam sekolah dasar. 

Siapakah Wanita yang berkerudung yang datang menjenguk?
Disuatu petang hari, saat suasana rumah sakit terasa sepih dan sunyi, terasa dingin karena petang itu turun hujan gerimis. Penjenguk sudah pada pulang dan yang tinggal cuma suster perawat yang dinas petang itu dan orang-orang sakit. Aku melihat seorang wanita berkerudung putih jalan ke arah tempat tidurku, mirip suster biara. Dia terus berjalan ke arahku dan berdiri tepat di samping tempat tidur-ku..Dari semenjak aku jalani rawat inap di rumah sakit, aku tak pernah mendapat kunjungan khusus suster biara bahkan sampai aku diperbolehkan pulang tinggalkan rumah sakit karena penyakitku telah sembuh. Hanya satu kali itu saja aku mendapat kunjungan seorang wanita yang berkerudung mirip suster biara. 

Suster biara yang bertugas dibagian perawatan anak aku kenal wajah-wajah mereka. Wanita yang berkerudung putih petang itu wajahnya terasa baru pertama kali ini aku lihat dan terasa sangat asing sekali, dan aku tidak mengenalnya. Aku melihatnya pada petang hari itu saja, selebihnya menjadi misteri; "Siapa gerangan wanita yang berkerudung itu?".. Aku tak pernah berjumpa dengannya lagi setelah petang itu. Aku berusaha kenali wajah-wajah suster biara yag ada di rumah sakit namun tak ada yang mirip. 

Petang itu, aku dan wanita berkerudung itu berdialog dengan topik pembicaraan tentang sakit penyakit yang gerogoti tubuhku. Yang tersimpan dengan jelas dalam memori ingatanku pertemuan petang itu dan tutur katanya saat hendak tinggalkan aku; "kamu tidak sakit". Pertemuan dengan wanita berkerudung itu sangat singkat tapi menyimpan kesan yang mendalam.. Lima hari setelah pertemuan dengan wanita berkerudung itu, akupun diijinkan pulang oleh dokter karena sakit penyakitku dinyatakan sudah sembuh. Siapa wanita yang berkerudsung itu? aku menyimpannya dan menjadikannya misteri dalam hidupku dan menjadikannya menjadi bagian dari perjalanan imanku.Aku tak perlu mengatakan siapa dia sesungguhnya, itu adalah rahasia imanku. Aku telah berjumpa kembali dengannya dan aku tahu siapa wanita yang berkedung itu.

Saat aku keluar rumah sakit dan pulang ke rumah, aku merasa sangat sedih karena aku tak bisa mengikuti misa di kapel rumah sakit.lagi. Bukan karena ada larangan, tapi menurut ukuranku saat itu tempatnya cukup jauh dari rumahku. Aku gembira karena aku dapat bermain kembali dengan teman mainku Jeffrey. Disuatu petang hari minggu, aku dan teman mainku bersepeda-sepedaan, tak ada rencana kami akan bersepeda dan singgah di gereja katolik yang letaknya lima ratus meter dari rumah kami. Kami bersepeda dan singgah di gereja, kami mengintip di celah pintu gereja dan kami lari dan tinggalkan gereja saat kami ditegur. Dihari-hari selanjutnya aku dan teman mainku, mengikuti misa digereja tersebut. Teman main-ku saat itu belum katolik. 

Aku tak kehilangan kesempatan untuk bertemu dan berjumpa dengan Yesus oleh karena  tak bisa ikuti misa di kapel rumah sakit. Dia telah menyiapkan jalan bagiku dan menyiapkan seorang teman, agar perjumpaanku dengan-Nya di kapel rumah sakit terus dapat berlanjut. Aku dan teman bermain-ku menjadi katolik dan terima sakramen permandian pada hari yang sama yakni misa tengah malam di malam Natal.

Wanita yang berkerudung putih itu yang mirip dengan suster biara, bayangannya kusimpan dalam kalbu dan dalam hati kecil. Biarlah aku saja yang tahu siapa sebenarnya wanita yang berkerudung putih itu, karena adapun aku mengatakannya " siapa Dia ?", mungkin sulit bagi kalian untuk mempercayainya karena kehadiran-Nya selalu menjadi bahan perdebatan dan cemohan.karena tidak menaruh rasa hormat dan menghargai-Nya.

Jumat, 24 Agustus 2012