Tak banyak tanggapan yang dapat kuberikan saat aku mendengarkan curhat mereka. Aku diam, dan intropeksi diri: "Apa betul ? Persahabatan-persaudaraan alumni demikian adanya ?". Dalam negative thinking aku berpikir; "mungkin-mungkin saja curhat mereka benar adanya".
Positive thinking-ku tidak membenarkan, dan dalam hati kecil-ku menolak keras. Setahu-ku tidak seburuk itu, persahabatan-persaudaraan alumni. Yang ku tahu persis, alumni berkesinambungan merajut emosional persahabatan-persaudaraan dalam setiap kesempatan dan peristiwa, dan tak pernah mempersoalkan membicarakan soal kontribusi berupa duit. Tanpa sekat pemisah perbedaan warna kulit, tanpa sekat pemisah perbedaaan kepercayaan, tanpa sekat pemisah antara kaya an miskin ... dstnya, Singkatnya yang ada yakni emosional "Satu Dalam Persaudaraan", Alumni dalam kesehariannya dengan kesibukan masing-masing saling merangkul, saling berpegangan tangan erat berjalan seiring sejalan sebagai saudara satu almamater, Berbagi kasih dalam suka dan dalam duka..

Sangat membahagiakan, disaat mendapat temukan teman alumni dimana disaat-saat kemarin tidak diketahui dimana keberadaannya. Yang sangat menyedihkan masih banyak teman alumni tidak diketahui dimana keberadaannya sekarang, mereka tak pernah memunculkan dirinya, apakah via Facebook, Twetter, BBM maupun dengan mengirim pesan singkat SMS, minimal titip pesan disalah satu teman alumni dimana keberadaannya saat ini, dan bagaimana keadaannya sekarang.? Bukannya teman-teman alumni yang ada dalam satu ikatan alumni tidak peduli dengan teman-teman yang belum diketahui dimana kebaradaannya. Teman-teman yang ada dalam ikatan alumni sesungguhnya peduli.
Aku ter-ingat di-saat salah satu acara reuni angkatan, ada seorang teman alumni di California - USA tidak bisa hadir karena tak dapat tinggalkan panggilan hidup, dimana selama ini sangat konsen terhadap persahabatan-persaudaraan alumni dan senantiasa meng-update perkembangan alumni angkatannya, menulis dan mengirim puisi " Teman Dimana Kau Teman? " Dia menuliskan kerinduannya terhadap teman-teman angkatannya dalam sebuah puisi, menanyakan teman-teman angkatannya yang dia tidak ketahui dimana keberadaannya disaat ini. Mengharukan ...
Jika ingin merasakan hangatnya bara api, jangan duduk jauh dari bara api. Duduklah dekat dengan bara api, maka hangatnya bara api akan dirasakan. Duduk semakin dekat dengan bara api maka hangatnya semakin dirasakan. Demikian juga dalam hal persahabatan--persaudaraan alumni. Jangan menyembunyikan diri terhadap teman-teman alumni dengan alasan malu, sibuk ... dll, dengan demikian teman-teman alumni akan dekat denganmu. Berilah respon positif terhadap perhatian teman-teman alumni baik dari angkatan maupun dari komunitas yang lebih besar yakni almamter, jangan terbelenggu dengan perasaan "Partisipasi Kontribusi Lagi", tak ada paksaan bahwa wajib ikut memberi 'Partisipasi Kontribusi" dan tak ada larangan jika tidak ikut memberi Partisipasi Kontribusi maka tak bisa ikut Say Hello atau Reuni. Memberi respon positif atas perhatian teman-teman alumni dengan penampilan diri apa adanya. Hal yang amat penting, jangan masuk atau ikut bergabung dalam satu komunitas alumni dengan menyimpan harapan atau asa dalam hati,,mungkin saja akan merasa kecewa jika harapan atau asa yang ada dalam hati tidak terpenuhi..
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar