Senin, 15 Oktober 2012

Ballo Minuman Alkohol Tradisional Sulawesi Selatan

Di Indonesia, jenis minuman permentasi beralkohol ditemukan hampir di berbagai daerah dengan nama yang berbeda. Di Maluku dikenal dengan nama Sofi, Ciu di Jawa Tengah sedang di Sulawesi Selatan dalam bentuk Tuak yang akrab dikenal dengan nama Ballo’.

Pohon Lontara
Minuman keras tradisional Bugis Makassar bentuk Tuak dikenal dengan nama Ballo ini terdiri dari beberapa macam bahan sesuai dengan jenis pohonnya yaitu Palem, Nipa dan Tala / Lontara. Jenis pohon yang menjadi bahan bakunya ditanam sesuai dengan kondisi setempat antara lain Pohon Palem banyak tumbuh di wilayah yang dekat dengan perairan sungai dan pegunungan. Pohon Nipa sebagian besar ditemukan di wilayah pesisir pantai dan Pohon Lontara banyak ditemukan didaerah dataran tanah kering batuan.


Produksi paling populer dari pohon-pohon palem hasil penyadapannya sebenarnya untuk Gula Merah. Jenis pohon ini dapat dengan mudah ditemukan hampir ditemukan disetiap wilayah utara wilayah Toraja. Sementara pohon Tala yang dikenal sebagai pohon Lontara lebih banyak ditemukan di seluruh wilayah Gowa dan bagian wilayah selatan.

Ballo Toraja
Di Tana Toraja, minuman permentasi tradisional ini telah menjadi minuman standar, terutama untuk pelengkap di tengah acara besar.  Ballo’ menjadi salah satu perioritas yang harus ada dalam ritual tradisional budaya Tana Toraja yang dalam bahasa Toraja disebut’ inruk ‘. Dalam setiap pelaksanaan ritual tradisional atau adat pesta Toraja, ‘Ballo selalu ada, baik sebagai kelengkapan upacara, serta minuman untuk para tamu. Masyarakat yang tinggal di pegunungan ini memiliki sudut pandang lain tentang ‘Ballo. Minum ‘Ballo, dijadikan sebagai media menghangatkan tubuh dalam udara dingin selain itu diyakini pula dapat menambah energi.

Ketika zaman Kerajaan Gowa, pohon Lontar menjadi sarana utama untuk naskah-naskah kerajaan yang ditulis pada daun pohon tersebut. Pada saat itu belum ditemukan media yang tepat untuk menjadi bahan tempat menulis. Sebelumnya hanya dipikirkan untuk memanfaatkan pelepah daun kelapa sebagai media menyimpan fatwa-fatwa kerajaan. Pemilihan daun Lontar ketika itu (abad ke-14) karena kertas belum diketahui, sementara pohon Lontar  terus tumbuh berkembang dari daerah Gowa dan menyebar luas. Naskah-naskah, pada awalnya ditulis pada kulit batang pohon Katangka, batu dan hewan, hanya saja kualitas tulisan tidak tahan lama.

Hampir seluruh bagian pohon ini berguna untuk kehidupan manusia. Misalnya, batang yang digunakan sebagai tiang rumah atau bidang bajak. Sementara seratnya dibuat topi atau anyaman lainnya. Buahnya bisa dimakan langsung dan dapat digunakan sebagai makanan ringan. Selain itu buah Tala dapat diolah menjadi gula dan dari fermentasi minuman buah Tala itulah kemudian muncul racikan permentasi tradisional Makassar yang disebut “Ballo”. Ballo ini berupa tuak yang diyakini adalah jenis minuman yang dapat memaksimalkan energi untuk bekerja dan beraktifitas.

Ballo
Jenis pohon Lontar memang banyak ditemui di sepanjang semenanjung wilayahnya, sejak dahulu buahnya yang dikenal dengan nama Tala diproduksi secara khusus untuk menjadi minuman Ballo. Konon pada zaman dahulu kala, minuman tradisional yang digunakan sebagai simbol kejantanan bagi para pejuang. Menurut sebuah sumber, setelah minum Ballo, akan timbul dalam dirinya dan keberanian untuk menghadapi lawan tanpa berpikir tentang risiko.

Tidak ada sumber yang memastikan sejak kapan Tuak atau Ballo’ ini menjadi minuman tradisional masyarakat namun dalam riwayat kulturnya, Ballo telah menjadi semacam sajian pelengkap pada kondisi tertentu dalam tradisi budaya Sulawesi Selatan terutama dalam pesta-pesta rakyat.

Di Tana Toraja Ballo' dijual dan dikonsumsi, terlebih pada saat perayaan. Misalnya saat perayaan Rambu Solo di Balusu, Ballo' diminum oleh para tamu acara, terutama yang sudah berumur. Di Makale, Ballo' dijual secara komersil oleh ibu-ibu, Ballo' ini adalah arak atau dikenal sebagai tuak, minuman fermentasi dari sadapan pohon suku palem-paleman (nira/lontar bukan sich?). Karakteristik Ballo' ini adalah warnanya seperti susu dan baunya mirip asam cuka dengan kadar alkohol 5%-10%.Ballo' ini disajikan dalam potongan-potongan bambu. Konon, minum Ballo' sebanyak apapun tidak akan memabukkan,. 

Buah Tala + Ballo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar