Di Indonesia, jenis minuman permentasi beralkohol ditemukan hampir di
berbagai daerah dengan nama yang berbeda. Di Maluku dikenal dengan nama
Sofi, Ciu di Jawa Tengah sedang di Sulawesi Selatan dalam bentuk Tuak
yang akrab dikenal dengan nama Ballo’.
Pohon Lontara |
Minuman keras tradisional Bugis Makassar bentuk Tuak dikenal
dengan nama Ballo ini terdiri dari beberapa macam bahan sesuai dengan
jenis pohonnya yaitu Palem, Nipa dan Tala / Lontara. Jenis pohon yang
menjadi bahan bakunya ditanam sesuai dengan kondisi setempat antara lain
Pohon Palem banyak tumbuh di wilayah yang dekat dengan perairan sungai
dan pegunungan. Pohon Nipa sebagian besar ditemukan di wilayah pesisir
pantai dan Pohon Lontara banyak ditemukan didaerah dataran tanah kering
batuan.
Produksi paling populer dari pohon-pohon palem hasil penyadapannya
sebenarnya untuk Gula Merah. Jenis pohon ini dapat dengan mudah
ditemukan hampir ditemukan disetiap wilayah utara wilayah Toraja.
Sementara pohon Tala yang dikenal sebagai pohon Lontara lebih banyak
ditemukan di seluruh wilayah Gowa dan bagian wilayah selatan.
Ballo Toraja |
Di Tana Toraja, minuman permentasi tradisional ini telah menjadi
minuman standar, terutama untuk pelengkap di tengah acara besar. Ballo’
menjadi salah satu perioritas yang harus ada dalam ritual tradisional
budaya Tana Toraja yang dalam bahasa Toraja disebut’ inruk ‘. Dalam
setiap pelaksanaan ritual tradisional atau adat pesta Toraja, ‘Ballo
selalu ada, baik sebagai kelengkapan upacara, serta minuman untuk para
tamu. Masyarakat yang tinggal di pegunungan ini memiliki sudut pandang
lain tentang ‘Ballo. Minum ‘Ballo, dijadikan sebagai media menghangatkan
tubuh dalam udara dingin selain itu diyakini pula dapat menambah
energi.
Ketika zaman Kerajaan Gowa, pohon Lontar menjadi sarana utama untuk
naskah-naskah kerajaan yang ditulis pada daun pohon tersebut. Pada saat
itu belum ditemukan media yang tepat untuk menjadi bahan tempat menulis.
Sebelumnya hanya dipikirkan untuk memanfaatkan pelepah daun kelapa
sebagai media menyimpan fatwa-fatwa kerajaan. Pemilihan daun Lontar
ketika itu (abad ke-14) karena kertas belum diketahui, sementara pohon
Lontar terus tumbuh berkembang dari daerah Gowa dan menyebar luas.
Naskah-naskah, pada awalnya ditulis pada kulit batang pohon Katangka,
batu dan hewan, hanya saja kualitas tulisan tidak tahan lama.
Hampir seluruh bagian
pohon ini berguna untuk kehidupan manusia. Misalnya, batang yang
digunakan sebagai tiang rumah atau bidang bajak. Sementara seratnya
dibuat topi atau anyaman lainnya. Buahnya bisa dimakan langsung dan
dapat digunakan sebagai makanan ringan. Selain itu buah Tala dapat
diolah menjadi gula dan dari fermentasi minuman buah Tala itulah
kemudian muncul racikan permentasi tradisional Makassar yang disebut
“Ballo”. Ballo ini berupa tuak yang diyakini adalah jenis minuman yang
dapat memaksimalkan energi untuk bekerja dan beraktifitas.
Ballo |
Jenis pohon Lontar memang banyak ditemui di sepanjang semenanjung
wilayahnya, sejak dahulu buahnya yang dikenal dengan nama Tala
diproduksi secara khusus untuk menjadi minuman Ballo. Konon pada zaman
dahulu kala, minuman tradisional yang digunakan sebagai simbol
kejantanan bagi para pejuang. Menurut sebuah sumber, setelah minum
Ballo, akan timbul dalam dirinya dan keberanian untuk menghadapi lawan
tanpa berpikir tentang risiko.
Tidak ada sumber yang memastikan sejak kapan Tuak atau Ballo’ ini
menjadi minuman tradisional masyarakat namun dalam riwayat kulturnya,
Ballo telah menjadi semacam sajian pelengkap pada kondisi tertentu dalam
tradisi budaya Sulawesi Selatan terutama dalam pesta-pesta rakyat.
Di Tana Toraja Ballo' dijual dan dikonsumsi, terlebih
pada saat perayaan. Misalnya saat perayaan Rambu Solo di
Balusu, Ballo' diminum oleh para tamu acara, terutama
yang sudah berumur. Di Makale, Ballo' dijual secara komersil oleh
ibu-ibu, Ballo' ini adalah
arak atau dikenal sebagai tuak, minuman fermentasi dari sadapan pohon
suku palem-paleman (nira/lontar bukan sich?). Karakteristik Ballo' ini
adalah warnanya seperti susu dan baunya mirip asam cuka dengan kadar
alkohol 5%-10%.Ballo' ini disajikan dalam
potongan-potongan bambu. Konon, minum Ballo' sebanyak apapun tidak akan
memabukkan,.
Buah Tala + Ballo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar