Sabtu, 06 Oktober 2012

Sop Saudara Itu


13384665611433491498
Sop Saudara
Sop Saudara adalah sebuah revolusi kuliner di Sulawesi Selatan. Cita rasa produk makanan berkuah isi daging sapi ini tak bisa dilepaskan dari sosok H. Dollahi, penemu resep dan peracik bumbu pertama dari Sop Saudara tersebut. Awalnya H. Dollahi hanya seorang pelayan dari H. Subair, penjual sop daging yang cukup laris di Makassar sekitar tahun 1950-an.

13384666381439477970
Sop Saudara
Selama tiga tahun H. Dollahi mengikut kepada H. Subair yang sama – sama warga Kampung Sanrangan Pangkep sebelum memutuskan untuk mengadu peruntungan sendiri dengan membuka warung makan. Pada Tahun 1957, H. Dollahi memperkenalkan Sop Saudara untuk pertama kalinya sebagai produk makanan berkuah (sop) yang memiliki cita rasa khas di bilangan Pasal Senggol Karebosi Makassar.

Penamaan Sop Saudara menurutnya, terinspirasi dari nama “Coto Paraikatte”. Paraikatte (sesama kita) bermakna sama dengan “Saudara”, dinamai demikian maksudnya agar semua orang yang makan di warung sop saudara akan merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan dan sesama penikmat (pelanggan) sop saudara. Ada pula yang mengatakan bahwa penamaan Sop Saudara adalah penegasan identitas asal daerah. Sop Saudara dianggap kepanjangan dari Saya Orang Pangkep (SOP) Saudara !.

Coto Paraikatte adalah nama warung bagi Coto Makassar. Baik Coto Makassar maupun Sop Saudara sama - sama berbahan baku daging sapi, hanya saja Sop Saudara menjadi khas dengan merica dan ketumbar sebagai cirinya, sedang Coto pada umumnya hanya dicirikan dari bumbu bawang merah dan bawang putihnya. Bedanya yang lain, Kalau Coto dimakan bersama ketupat sedang Sop Saudara dimakan bersama nasi dan ikan bakar bandeng.

Menurut H. Dollahi, saus kacang (cobe - cobe) dari ikan bakar bandeng sebenarnya akan mengganggu rasa khas Sop Saudara. “Kalau mau merasakan nikmatnya Sop Saudara, jangan makan bersama ikan bakar. Bukan tidak boleh dimakan bersama ikan bakar. Hanya saja cita rasa khas Sop Saudara akan berkurang”, ujarnya. Namun kini Sop Saudara menjadi menjadi media pasar bagi ikan bandeng, hasil perikanan yang banyak di Pangkep .

Selain piawai meracik resep dan bumbu bagi sop temuannya, H. Dollahi juga ternyata memiliki insting bisnis yang kuat.  H. Dollahi sadar bahwa sop temuannya akan diminati banyak orang dan warungnya akan berkembang pesat, maka ia memanggil seluruh keluarganya dari Pangkep untuk membantunya. Sebanyak 14 karyawannya yang tak lain adalah keluarga sendiri adalah pewaris resep Sop Saudara yang kini juga mulai membuka usaha warung sop saudara sendiri dan meluaskan jaringannya di berbagai kota dan tempat. Itulah sebabnya dimana ada warung sop saudara, maka dapat dipastikan pemilik warung itu memiliki hubungan keluarga dan kekerabatan dengan H. Dollahi.

Melihat potensi kuliner Sop Saudara yang sudah menusantara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep di masa pemerintahan Bupati Ir H Syafrudin Nur MSi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada Tahun 2007 lalu menggelar Festival Sop Saudara sekaligus memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Pengusaha Sop Saudara (APSOS). Ketika itu terpilih sebagai Ketua APSOS hingga kini adalah H. Syamsul Hamzah (Aji Ancu), sedang H. Dollahi sendiri sebagai Penasehat APSOS lebih memilih untuk tetap mengontrol rumah makan Sop Saudara miliknya di bilangan Jalan Andalas Makassar dan cabang – cabangnya.

1338467250903817184
Promosi Penyajian "Sop Saudara" di Hotel Clarion, Makassar
Tak berhenti sampai disitu, Pada Tahun 2008 bertempat di Hotel Clarion Makassar, Sop Saudara dilaunching sebagai menu utama hotel berbintang Makassar dan Pada Tahun 2009, Sop Saudara mewakili Kuliner Indonesia dalam Festival Kuliner Internasional Tontong Fair di Denhaag, Belanda. Bagi Ketua APSOS H. Syamsul Hamzah, “Sop Saudara menghadirkan nilai dan suasana persaudaraan”, ujar pemilik RM. Sop Saudara di ujung Jalan Pettarani Makassar  ini. Kini Sop Saudara adalah juga identitas kuliner Sulawesi Selatan, sehingga jika anda mengunjungi Sulawesi Selatan tanpa menikmati citarasa asli Sop Saudara, rasanya kurang lengkaplah kunjungan itu.  (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar