Jumat, 31 Agustus 2012

Masih adakah janji dan harapan yang tulus murni

Merpati tak pernah ingkar janji, benar atau tidaknya mitos ini apa salahnya sebagai manusia belajar dari kehidupan sepasang burung merpati didalam menata hidup agar keharmonisan hidup terjadi.


Pembelajaran apa yang dapat ditarik dari Merpati ?
  1. Merpati setia terhadap pasangannya dan tidak akan pernah mendua sampai akhir hidupnya.
  2. Merpati tahu kemana dia harus pulang, walaupun terbang setinggi dan sejauh apapun pasti akan kembali kesarangnya. 
  3. Keromantisan burung merpati, merpati jantan selalu memberi pujian kepada merpati betina..
  4. Kerjasama dan memikul tanggungjawab yang sama,  merpati jantan turut mengerami telur saat merpati betina pergi mencari makan.
  5. Ada pendapat bahwa merpati tidak mempunyai sifat dendam karena empedu yang mempunyai rasa pahit tidak ada di dalam tubuh merpati.
Terlepas dari itu semua, bagaimana sikap perilaku manusia dalam berucap janji dan harapan? Dunia saat ini krisis akan  janji dan harapan yang tulus murni.

Manusia sering tanpa sadar, begitu mudahnya mengucapkan kata janji dan memberi harapan. Janji dan harapan adalah angin surga dari yang memberi janji dan harapan yang dapat membuat iman goyah dan pada akhirnya meng iya kan.
 
Jika janji  dan harapan yang terucap tidak terealisasi ?. Kecewa itu pasti. Tentunya akan berdampak panjang dan menyebabkan hubungan baik akan musnah dan hancur,. karena manusia menjadikan dasar pegangan kepercayaan adalah perkataan seseorang.

Janji dan harapan adalah hutang yang akan dipertanggungjawabkan. Janji dan harapan palsu dapat mematahkan semangat hidup dan kebahagiaan seseorang. Maka dari itu, Jujurlah pada diri sendiri dalam mengucapkan janji dan harapan, karena hidup adalah suatu pertanggung jawaban di hari kemudian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar