Jumat, 24 Agustus 2012

Aku hanya sebagai lampu pelita

Bagian Pertama

Goresan tintaku di blog saat ini takkan kukatakan sebagai "Kesaksian" dari perjalanan atau pengalaman rohani-ku "Memilih Kristus sebagai juru-mudi dan juru-selamatku". Aku yakin dan percaya, setiap pemirsa mempunyai pengalaman rohani yang sangat luar biasa tentang Yesus Kristus sebagai juru-mudi dan juru-selamat. Aku menaruh harapan yang sangat besar untuk sharing pengalaman rohani dengan demikian saling mengukuhkan, menguatkan dan mempertebal iman kepercayaan terhadap Yesus Kristus nan Jaya. Hal yang tidak kuinginkan, bila diartikan sebagai "Kesaksian" yang akan dapat membuat orang lain percaya pada Yesus Kristus sebagai juru-mudi dan juru-selamat dalam hidupnya dalam arti terima Yesus karena dengar kesaksian. Bagiku; setiap orang yang mengaku dengan mulutnya pengikut Yesus harus mampu buat kesaksian dalam hidupnya untuk mempertebal iman kepercayaan-Nya. Kesaksian saudara se-iman memperkayakan pengalaman rohani. Bukan kesaksian dari saudara se-iman membuat kita percaya pada Yesus.

Dan takkan kumengatakan "memenangkan jiwa-jiwa", karena siapakah diriku hingga dapat memenangkan jiwa-jiwa? Kedengarannya aku sangat sombong dan angkuh jika aku mengatakan memenangkan jiwa-jiwa karena aku sendiri belum seratus persen jiwa-ku selamat dan menang. Aku masih dalam proses perjuangan yang sangat panjang dan berat. Hanya Tuhan yang memiliki otoritas memenangkan jiwa-jiwa, aku hanya alat perpanjangan tangan-Nya melalui berkas cahaya lampu pelita-ku. Selama aku masih jalani hidup di dunia yang fana, kehidupan iman kepercayaanku timbul-tenggelam, mungkin saja disuatu saat aku terjatuh dan tidak dapat bangun dari kejatuhan. Ditepi peristirahatanku, iman kepercayaanku baru dapat terukur dengan akurat. 

Aku jujur mengatakan, disaat aku bangun pagi tadi,  aku lupa memperhatikan, mengurusi, dan memberi makan jiwa-ku. Yang terpikir olehku yang pertama disaat bangun pagi pekerjaanku, kesibukanku, apa yang akan ku-makan pagi ini ... dstnya. Jiwaku masih tersimpan gossip, irii-hati, dendam, dengki, kekonyolan, kemunafikan, kebenciaan ... dstnya. Bagaimana aku bisa memenangkan jiwa-jiwa?. Omong kosong / dusta apa yang kubuat? Aku lebih banyak telantarkan jiwaku dan boleh dikatakan hampir tak ada waktu khusus mengurusi kesehatan dan kehidupan jiwaku.

Aku tak memiliki otoritas untuk memenangkan jiwa-jiwa. Aku hanya lampu pelita dimalam hari. Keyakinanku, seseorang memilih Yesus Kristus sebagai juru-mudi dan juru-selamat dalam hidupnya itu adalah anugerah sangat luar biasa dan istimewa dari Allah. Aku memiliki keyakinan yang sangat besar, setiap pemirsa menemukan dan membuat kesaksiannya sendiri atas pilihannya memilih Yesus Kristus sebagai Juru-mudi dan juru-selamat dalam kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar