Sabtu, 27 Oktober 2012

Orang Muda Katolik Makin Mengindonesia

Kamis, 25 Oktober 2012



Sesi pleno ketiga Indonesian Youth Day 2012 dibawakan oleh Mgr. Agustinus Agus. Uskup mengawali diskusi dengan mengangkat isu adat dan isu agama yang sering muncul dimasyarakat Indonesia.

Mengapa Gereja mengajak semua suku meng-Indonesia?

Gereja mengajak kita untuk dekat dan sadar akan isu-isu yang dianggap sensitif di masyarakat Indonesia, bukan untuk mempermasalahkan, tetapi untuk membantu memikirkan dan menjalankan langkah konkrit yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Diharapkan orang muda dapat berperan dalam mengingkatkan kesadaran masyarakat, bahwa manusia di dunia ini diciptakan tidak seragam namun tetap satu.

Sejak semula manusia diciptakan Tuhan secara beragam, seperti Adam dan Hawa yang diciptakan berbeda. namun kita sebagai orang beriman juga percaya bahwa kita adalah satu keturunan adam dan hawa meski kita berbeda-beda. Kisah tiga raja dari timur yang sering kita dengar diwaktu Natal juga menggambarkan orang-orang dari segala bangsa bersatu untuk menyambut Tuhan yang datang. Kasphar, Melkior, dan Balthasar menggambarkan keragaman orang-orang di dunia berikut dengan persembahan yang mereka bawa untuk Yesus sendiri (emas, mur, dan kemenyan). Yesus sendiri sebagai orang Yahudi juga mengisahkan tentang orang Samaria yang baik hati untuk menekankan sikap rukun satu sama lain. Sedangkan di Indonesia, peristiwa proklamasi menjadi bukti bahwa Indonesia mengakui keragaman yang ada di masyarakat Indonesia.

Mgr. Agustinus Agus menekankan semboyan "100% Katolik, 100%Indonesia" yang diartikan sebagai, "Kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan orang-orang zaman sekarang terutama kaum miskin dan menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar