Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari PMKRI)
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI)
merupakan Organisasi Kepemudaan (OKP) Katolik yang berfungsi sebagai
organisasi pembinaan dan organisasi perjuangan mahasiswa katolik (juga
bukan katolik) yang berazaskan Pancasila, dijiwai kekatolikan, dan disemangati kemahasiswaan.
Ditetapkan berdiri pada 25 Mei 1947. Namun demikian cikal bakal organisasi ini telah lahir jauh sebelumnya yakni saat berdirinya KSV Sanctus Bellarminus, Batavia (didirikan di Jakarta, 10 November 1928), KSV Sanctus Thomas Aquinas Bandung (didirikan di Bandung, 14 Desember 1947), dan KSV Sanctus Lucas Surabaya (didirikan di Surabaya, 12 Desember 1948).
Sejarah PMKRI
Federasi KSV
Katholieke Studenten Vereniging (KSV)sebagai Organisasi Mahasiswa Katolik telah berdiri di beberapa daerah berturut-turut :
- KSV St. Bellarminus Batavia, pada 10 November 1928;
- KSV St. Thomas Aquinas Bandung, pada 14 Desember 1947;
- KSV St. Lucas Surabaya, pada 12 Desember 1948.[1]
Selanjutnya tahun 1949 dibentuk Federasi KSV yang diketuai oleh Gan Keng Soei (KS Gani) dan Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong).
Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI Yogyakarta)
Adapun PMKRI Yogyakarta yang pertama kali diketuai oleh St. Munadjat Danusaputro, didirikan pada tanggal 25 Mei 1947.
Fusi 11 Juni 1950 (Konggres I)
Keinginan Federasi KSV untuk berfusi dengan Perserikatan Mahasiswa
Katolik Republik Indonesia Yogyakarta saat itu, karena pada pertemuan
antar KSV di penghujung 1949,
dihasilkan keputusan bersama bahwa “….Kita bukan hanya mahasiswa
Katolik, tetapi juga mahasiswa Katolik Indonesia ..." Federasi akhirnya
mengutus Gan Keng Soei (KS Gani) dan Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong) untuk mengadakan pertemuan dengan moderator dan pimpinan PMKRI Yogyakarta.
Setelah mendapat saran dan berkat dari Vikaris Apostolik Batavia yang pro Indonesia, yaitu Mgr. Peter J Willekens SJ, utusan Federasi KSV (kecuali Ouw Jong Peng Koen yang batal hadir karena sakit) bertemu dengan moderator pada tanggal 18 Oktober 1950. Pertemuan dengan Ketua PMKRI Yogyakarta saat itu, yaitu PK Haryasudirja, bersama stafnya berlangsung sehari kemudian. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut intinya wakil federasi KSV yaitu Gan Keng Soei
mengajak dan membahas keinginan ”Mengapa kita tidak berhimpun saja
dalam satu wadah organisasi nasional mahasiswa Katolik Indonesia? Toh
selain sebagai mahasiswa Katolik, kita semua adalah mahasiswa Katolik
Indonesia. “
Maksud Federasi KSV ini mendapat tanggapan positif moderator dan
pimpinan PMKRI Yogyakarta. Dan dari pertemuan itu dihasilkan dua
keputusan lain yaitu :
- Setelah pertemuan tersebut, masing-masing organisasi harus mengadakan kongres untuk membahas rencana fusi.
- Kongres Gabungan antara Federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta akan berlangsung di Yogyakarta tanggal 9 Juni 1951.
Dalam kongres gabungan tanggal 9 Juni 1951, kongres dibuka secara resmi oleh PK Haryasudirja selaku wakil PMKRI Yogyakarta bersama Gan Keng Soei
yang mewakili Federasi KSV. Diluar dugaan, Kongres yang semula
direncanakan berlangsung hanya sehari, ternyata berjalan alot terutama
dalam pembahasan satu topik, yakni penetapan tanggal berdirinya PMKRI.
Di saat belum menemui kesepakatan, Kongres Gabungan sempat diskors
untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing organisasi untuk
kembali mengadakan kongres secara terpisah pada tanggal 10 Juni 1951. Akhirnya Kongres Gabungan untuk fusi-pun kembali digelar pada tanggal 11 Juni 1951 dan berhasil menghasilkan 14 keputusan.[1]
Federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta berfusi menjadi satu sebagai
organisasi nasional mahasiswa katolik bernama ”Perhimpunan Mahasiswa
Katolik Republik Indonesia” yang kemudian disingkat PMKRI. Sebutan
perhimpunan ini disepakati sebagai pertimbangan agar organisasi baru ini
sudah bersiap-siap untuk mau dan mampu menampung masuk dan menyatunya
organisasi-organisasi mahasiswa Katolik lain yang telah berdiri
berlandaskan asas dan landasan lain, seperti KSV-KSV di daerah-daerah
pendudukan Belanda guna menuju persatuan dan kesatuan Indonesia.
Dasar pedoman (AD/Anggaran Dasar) PMKRI Yogyakarta diterima sebagai
AD sementara PMKRI hingga ditetapkannya AD PMKRI yang definitif.
Keputusan - keputusan yang dihasilkan pada waktu itu :
- PMKRI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 25 Mei 1947.
- PMKRI berkedudukan di tempat kedudukan Pengurus Pusat PMKRI.
- Empat cabang pertama PMKRI adalah : PMKRI Cabang Yogyakarta, PMKRI Cabang Bandung, PMKRI Cabang Jakarta, dan PMKRI Cabang Surabaya.
- Dalam ART setiap Cabang PMKRI harus dicantumkan kalimat,”PMKRI berasal dari Federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta yang berfusi tanggal 11 Juni 1951”
- Santo pelindung PMKRI adalah Sanctus Thomas Aquinas
- Semboyan PMKRI adalah “Religio Omnium Scientiarum Anima” yang artinya Agama adalah jiwa segala ilmu pengetahuan.
- Baret PMKRI berwarna merah ungu (marun), dengan bol kuning di atasnya.
- Kongres fusi ini selanjutnya disebut sebagai Kongres I PMKRI.
- Kongres II PMKRI akan dilangsungkan di Surabaya, paling lambat sebelum akhir Desember 1952 dan PMKRI Cabang Surabaya sebagai tuan rumahnya.
- Masa kepengurusan PMKRI adalah satu tahun, dengan catatan: untuk periode 1951-1952 berlangsung hingga diselenggarakannya Kongres II PMKRI.
- PP PMKRI terpilih segera mendirikan cabang-cabang baru PMKRI diseluruh Indonesia dan mengenai hal ini perlu dikoordinasikan dengan pimpinan Waligereja Indonesia.
- PK Haryasudirja secara aklamasi ditetapkan sebagai Ketua Umum PP PMKRI periode 1951-1952.
Dengan keputusan itu maka kelahiran PMKRI yang ditetapkan pada tanggal 25 Mei 1947 menjadi acuan tempat PMKRI berdiri. PMKRI didirikan di Balai Pertemuan Gereja Katolik Kotabaru Yogyakarta di jalan Margokridonggo (saat ini Jln. Abubakar Ali). Balai pertemuan tersebut sekarang bernama Gedung Widya Mandala.
Penentuan tanggal 25 Mei 1947 yang bertepatan sebagai hari Pantekosta, sebagai hari lahirnya PMKRI, tidak bisa dilepaskan dari jasa Mgr. Albertus Soegijapranata. Atas saran beliaulah tanggal itu dipilih dan akhirnya disepakati para pendiri PMKRI, setelah sejak Desember 1946
proses penentuan tanggal kelahiran belum menemui hasil. Alasan beliau
menetapkan tanggal tersebut adalah sebagai simbol turunnya roh ketiga
dari Tri Tunggal Maha Kudus yaitu Roh Kudus kepada para mahasiswa katolik untuk berkumpul dan berjuang dengan landasan ajaran agama Katolik, membela, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengurus Pusat PMKRI
PMKRI PUSAT |
Pengurus Pusat PMKRI (PP PMKRI) adalah badan eksekutif PMKRI di level
nasional yang bertugas mengkoordinir (mengurus) Cabang PMKRI berikut
Calon Cabang PMKRI dan Kota Jajakan PMKRI. Lebih dari itu, PP PMKRI
menjadi representasi organisasi dalam hubungan ekternal kekatolikan
maupun internal kekatolikan, baik di dalam maupun di luar
negeri.Sejatinya, PP PMKRI bukan supra struktur dari DPC PMKRI (Cabang
PMKRI), melainkan primus inter pares.
Berikut ini adalah nama-nama pengurus pusat PMKRI, yaitu:[rujukan?]
- 1951 Yogyakarta I - PK.Hardjasudirdja
- 1952 Surabaya II - FX. Sudiono
- 1953 Jakarta III - Anton Moeliono
- 1954 Bandung IV - Wisanto Haryadi
- 1955 Yogyakarta V - C.Koentoro
- 1956 Surabaya VI - FX.Surjanto
- 1957 Jakarta VII - BS. Muljana
- 1958 Bandung - I BS.Muljana
- 1959 Semarang VIII /II A.Hadyana P
- 1960 Malang - III A.Ben Mboi
- 1961 Yogyakarta IX/ IV Harry Tjan Silalahi
- 1962 Surabaya - V Harimurti K
- 1963 Jakarta - VI Cosmas Batubara
- 1964 Malang X /VII Cosmas Batubara
- 1967 Bandung - VIII Savrinus Suardi
- 1969 Surabaya XI/ IX J Max Wayong
- 1971 Surakarta XII /X Chris Siner Key Timu
- 1975 Semarang XIII/ XI Chris Siner Key Timu
- 1977 Malang XIV/ XII Wem Kaunang
- 1981 Jakarta - XIII Marcus Mali
- 1985 Jakarta XV /XIV Paulus Januar
- 1988 Surabaya XVI /XV Gaudens Wodar
- 1990 U.Pandang XVII /XVI Cyrillus I Kerong
- 1992 Bandung XVIII /XVII Leonardo Renyut
- 1994 Medan XIX/ XVIII Antonius Doni
- 1996 Malang XX/ XIX I Riza Primahendra
- 1998 Banjarmasin XXI /XX Ign. Kikin P Tarigan S
- 2000 Jakarta XXII /XXI Robert JE. Nalenan
- 2002 Kupang XXIII /XXII Maria Restu Hapsari
- 2004 Manado XXIV /XXIII Emmanuel Josafat Tular
- 2006 Jayapura XXV/ XXIV (Demisioner, Tidak menetapkan Ketua Presidium)
- 2008 Jogjakarta XXVI/ XXV Tri Adi Sumbogo
- 2012 Medan Istimewa/XXVI Yohannes Sahat
Bintang Sanctus Thomas Aquinas
Kepada tokoh-tokoh PMKRI (juga bukan PMKRI) yang berjasa kepada
organisasi diberikan penghargaan Bintang Sanctus Thomas Aquinas.
Pengusulan dan penetapaan dilakukan dalam Sidang MPA, dan berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh PP PMKRI.
Beberapa penerima Bintang Jasa Sanctus Thomas Aquinas :
- St.Munadjat Danusaputro (MPA Malang, 1996)
- Bung Kanis Pairera (MPA Malang, 1996)
- Mgr. Albertus Soegijapranata (MPA Banjarmasin, 1998)
- PK Ojong (MPA Banjarmasin, 1998)
PMKRI Cabang Yogyakarta
PMKRI Sanctus Thomas Aquinas |
PMKRI Cabang Yogyakarta
PMKRI Cabang Yogyakarta didirikan pada tanggal 25 Mei 1947 dengan
nama PERSERIKATAN MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA. Terpilih sebagai
ketua pertama St. Munadjat Danusaputro. Santo Pelindung : "St. Thomas
Aquinas"
Ketua-Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta :
1. 1947 - 1950 : St. Munadjat Danusaputro 2. 1950 – 1951 : P.K. Harjasudirdja 3. 1951 – 1952 : E. Dulkahar 4. 1953 – 1954 : F.X. Sudijana 5. 1954 – 1955 : A. Marwoto 6. 1955 – 1956 : V.B. da Costa 7. 1956 – 1957 : A. Moegijono 8. 1957 – 1959 : J.B. Moerdopo 9. 1959 – 1961 : F.X. Bambang Ismawan 10. 1961 – 1962 : A.J. Sadewa 11. 1962 – 1963 : J. Soedradjat Djiwandono 12. 1963 – 1964 : A. Soemantri Hardjojuwono 13. 1964 – 1966 : R.J.B. Soehendrodjati 14. 1966 – 1968 : Ign. Suluh Darmadji 15. 1968 – 1969 : Rudolf Pamor 16. 1969 – 1970 : Jos Soenaryo 17. 1970 – 1971 : R. Soelistyo 18. 1971 – 1972 : Gaspar P. Ehok 19. 1972 – 1973 : M. Pri Hendratmoko 20. 1973 – 1974 : H.J. Soedanasto 21. 1975 – 1976 : A. Soesanto 22. 1976 – 1977 : Nobertus Jerabu 23. 1977 – 1979 : Lukas Suryanto Isp. 24. 1979 – 1981 : Betti Endang Triworo 25. 1981 – 1983 : Benedictus Osok 26. 1983 – 1984 : Ign. Suryanjono 27. 1984 – 1985 : Kastorius Clement Sinaga 28. 1985 – 1986 : C. Eliasta Karo-karo 29. 1986 – 1989 : Hendrikus T. Sasminto 30. 1989 - 1990 : T. Satrio Nugroho 31. 1990 - 1992 : Ferdinand Leo 32. 1992 - 1993 : B. Budi Wibowo 33. 1993 - 1995 : Hamonangan O. Pandiangan 34. 1995 - 1996 : Fransiskus Paulus Paskalis Abi 35. 1996 - 1998 : Sylvester Lahi 36. 1998 - 1999 : Setyo Budiantoro 37. 1999 - 2000 : Natalia CAW 38. 2000 - 2001 : Alvonsius Baba Lolon 39. 2001 - 2002 : Elias Dabur 40. 2002 - 2004 : Fulton Brato 41. 2004 - 2006 : Ign. Dwiana 42. 2006 - : Reynold Lumi
PMKRI Cabang Samarinda
PMKRI Cabang Samarinda
dengan status calon cabang setelah PP PMKRI mengadakan Masa Orentasi
Calon Anggota PMKRI Angkatan I pada tanggal 24-28 Februari 1994.
Sembilan bulan kemudian tepatnya pada tanggal 23 November 1994 status
calon cabang diresmikan menjadi cabang penuh dalam sidang MPA-XVIII
melalui TAP MPA No 03/TAP/MPA-XVIII/1994 di Medan Sumatera Utara.
Hari Berdirinya PMKRI Cabang Samarinda: Diperingati pada tanggal 28 Februari 1994
Santo Pelindung PMKRI Cabang Samarinda: Santo Ignasius Loyola
- Kapres: Paulus Kadok / Sekjen: Kamilius Tegun (periode tahun 1994-1995)
- Kapres: Kamilius Tegun / Sekjen: Simawati (periode tahun 1995-1997)
- Kapres: Hendra Nata / Sekjen: Yordanus Dani (periode tahun 1996-1997)
- Kapres: Benidiktus Maniek D / Sekjen: Antonius Maniek P (periode tahun 1997-1998)
- Kapres: Hendrikus Hayon / Sekjen: Fransiskus Pasila (periode tahun 1998-1999)
- Kapres: Reginus Tarang N / Sekjen: G Thomas Irenius (periode tahun 1999-2001)
- Kapres: Natalis Bambang Untoro / Sekjen: Theresia Hilda Kayani (periode tahun 2001-2002)
- Kapres: Brigitha Edna / Sekjen: Kornelis Kladu Maran (periode tahun 2002-2003)
- Kapres: Jansensius D Hurin / Sekjen: Yohanes Syukur (periode tahun 2003-2004)
- Kapres: Sadikin / Sekjen: Kornelis Kladu Maran (periode tahun 2004-2005)
- Kapres: Yohanes Syukur / Sekjen: Mendan Ala (periode tahun 2005-2006)
LATAR BELAKANG
Sekitar tahun 1959 - 1963, Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Jakarta
telah merasakan perlu adanya pembentukan Rayon, karena perkembangan
anggotanya yang cukup pesat dan tempat fasilitas yang kurang. Akhirnya
tahun 1963, PMKRI Jakarta dibagi atas 5 Rayon (Marga I Menteng, Marga II Mangga Besar, Marga III Jatinegara, Marga IV Petojo, dan Marga V Kebayoran).
Pada saat itu Rayon Petojo belum mempunyai sekretariat tetap, masih
menumpang di rumah salah seorang anggotanya yang tinggal di Petojo
Selatan. Sedangkan untuk menjalankan kegiatan yang diinstruksikan dari
Cabang para anggotanya berkumpul di gedung SD Tarsisius sebulan sekali. Cakupan wilayah PMKRI Petojo saat itu meliputi daerah; Grogol dan sekitarnya, Tanah Abang,
dan berpusat di Petojo. Baru pada tahun 1965 melalui perjuangan panjang
Anggota, dan Senior, serta bantuan dari Keuskupan Agung Jakarta
akhirnya Rayon Petojo memiliki gedung Sekretariat tetap hingga saat ini,
yakni di Jl. Tanah Abang I/25 B Jakarta Pusat. Gedung Sekretariat
diberkati oleh uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Soekoto,SJ pada tanggal 13 Agustus 1965, yang kemudian terus diperingati sebagai HUT Marga Petojo
BADAN SEMI OTONOMI
1. Buletin
Pada tahun yang sama, untuk pertamakalinya terbit Bulletin intern
yang diberi nama PETOGROTA yang merupakan kependekan dari PETOJO,
Grogol, Tanah Abang, ide awal ini disponsori oleh “Peter Zagita” tujuan
Bulletin ini adalah sebagai sarana komunikasi antar anggota.
2.Poliklinik Umum.
Dalam perkembangannya kemudian PMKRI Rayon Petojo mendirikan
Poliklinik Umum pada tahun 1970, yang bertujuan untuk membantu dan
menambah ketrampilan anggota dalam menjadi sarjana paripurna, serta
membantu masyarakat sekitar Marga Petojo. Pada 30 Agustus 1977,
Poliklinik Umum mengadakan praktek yang pertamakalinya, sekaligus
peresmian beroperasinya Poliklinik Umum di bawah pimpinan dr.Tedjo
Handoyo. Saat ini Poliklinik Umum Margasiswa IV sudah tidak ada seiring
dengan hilangnya perkampungan disekitar Margasiswa IV dan tidak
dilakukannya regenerasi dokter praktek.
3. Poliklinik Gigi.
Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 21 Januari 1980 didirikan
Poliklinik Gigi, yang merupakan perluasan dari Poliklinik Umum, di bawah
tanggung jawab drg.Mira Wisendha, Klinik Gigi bertujuan untuk
meciptakan dokter – dokter yang handal dan profesional dalam bidangnya,
disamping turut memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar yang
kurang mampu.
4. Marga Siswa
Gedung sekretariat Rayon Petojo kesekian puluh tahun secara fisik
tidak pernah dirawat ataupun bila pernah dirawat/ renovasi hanya
bersifat sementara / tambal sulam. Melihat kondisi Gedung tua yang
banyak mengalami kerusakan dimakan usia, maka Badan Pengurus periode
2001 –2002 dan juga bantuan Alumni mengusulkan Proposal Renovasi Gedung
ke Yayasan Margasiswa [Bpk. Charles Mangun], juga ke Keuskupan Agung
Jakarta [u/p Ekonom KAJ Rm. S.Roy Djakarya,Pr] akhirnya mendapat
persetujuan Renovasi Tahap I dengan bantuan Dana KAJ sebesar
Rp50.000.000.- [ Lima Puluh Juta Rupiah ], sedangkan Renovasi Tahap II
berupa peninggian Lantai mendapatkan dana dari Alumni Petojo sebanyak
16. 000.000.- [Enam Belas Juta Rupiah], selain itu juga mendapatkan
sumbangan Keramik lantai dari Ezzensa sebanyak 500 M Kubik. Pelaksanaan
Renovasi dimulai pada 15 Februari 2002, dengan kontraktor yang juga
mantan Ketua BP PMKRI Petojo Tahun 70-an Bpk Alex Julianto sementara
Badan Pengurus dan Alumni bertindak sebagai pengawas. Marga Siswa
merupakan kepanjangtangan dari Yayasan Marga Siswa, bertugas untuk
hal–hal yang berhubungan dengan penggunaan fasilitas margasiswa IV.
Adapun tujuan penampungan para mahasiwa adalah penampungan sementara
yang datang dari daerah untuk pertama kali yang secara finansial tidak
mencukupi, setelah itu boleh mencari pemondokan sendiri. Penampungan ini
khusus untuk anggota PMKRI yang masih aktif sebagai Mahasiswa.
PERKEMBANGAN
Secara umum, kepengurusan PMKRI Rayon Petojo sejak awal berdirinya
[1965] hingga tahun 90–an berjalan baik dari segi pembinaan, kaderisasi
maupun proses suksesi kepemimpinan. Semangat ini menurun drastis dan
mencapai klimaksnya pada tahun 1996-2000. Hampir lebih kurang dalam
kurun waktu 4 [empat] tahun terjadi Kevakuman Badan Pengurus PMKRI Rayon
Petojo. Ini berimbas pada: tidak adanya Regenerasi, juga semua
pembinaan Formal PMKRI berhenti dengan sendirinya. Pada awal tahun 2000
atas inisiatif beberapa rekan senior yang masih peduli pada PMKRI Petojo
diantaranya Sdr. Christopher Nugroho, Sdr. Ferry Chandra Kusuma, Sdr.
Stanley W. da Lopez yang komit untuk membangun kembali / menghidupkan
Rayon Petojo dengan Paradigma baru. Usaha ini mendapat dukungan dari DPC
PMKRI Cabang Jakarta dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor:IST/
DPC / I – F / 01 tertanggal 8 November 2001 Tentang: Pengangkatan Sdr.
Stanley W. da Lopez sebagai Pejabat Ketua Umum Badan Pengurus PMKRI
Rayon Petojo periode 2001 – 2002 dengan tugas utama Revitalisasi PMKRI
Cabang DKI Jakarta Rayon Petojo.
BADAN PENGURUS
Ketua Umum / Sekretaris Umum / Periode
Aloysius Irwan Machdy (Almarhum)/ Rudy K. / 1965 - 1966
Rudy Kartadinata / Lilian S. / 1966 - 1967
Lilian Sundari / Laurentius K. / 1967 - 1968
Threes Iswari / Wahyudi Firmasyah / 1968 - 1969
Wahyudi Firmansyah / Anton Djawardi / 1969 - 1970
Anton Djawardi / Michael D.Chandra (Almarhum)/ 1970 - 1971
Michael D. Chandra W. (Almarhum)/ Alex Julianto / 1971 - 1972
Pepen Danuadmaja / Andreas T.H. / 1972 - 1973
Alex Julianto / Ferry Lumanauw / 1973 - 1974
Dr Tedjo Handojo / Thomas Hardi Pranoto / 1974 - 1975
Tjahjadi Lukiman / Frans Wijaya / 1975 - 1976
Paulus Andi / Petrus T.D. / 1976 - 1977
FX. Roy Gunawan / Budi Prasetia / 1977 - 1978
Sernawan Ternadi / G. Sandjaja Sentosa / 1978 - 1979
Danny Lim / Jahja Suryawidjaja / 1980 - 1981
Wilhelmus Wallong / Ign. Michael Tedja / 1981 - 1982
Rudy Sugiarto / Samuel Abadi / 1982 - 1983
Ferdy Joseph / Antonius HD. / 1983 - 1984
Hans Suryono / A.M Kurniawan C. / 1984 - 1985
A.Andy Haryoko / Teguh Prawira / 1985 - 1986
Michael Tjan / Hendi Budi / 1986 - 1987
Fransiskus Ferry Anwar / Michael I.Chayono G / 1987 - 1988
Adrianus Andre Purnadi / Christian Marcel / 1988 - 1989
Franky Limanto / Susana Sentosa SE/ 1989 - 1990
Suryadi Taslim / Tomas Nusanto / 1991 - 1992
Thomas Nusanto / Pang Chung Hian (Almarhum)/ 1992 - 1993
Yenni Salean / Harry / 1993 - 1994
Pang Chung Hian (Almarhum)/ Linah B / 1994 - 1995
Christopher Nugroho / Surendro Djati / 1995 - 1996
Eduardus S. Abun / Yustin / 1996 - 1997
FX. Wendie Sastranegara / M. I. Febryanti / 1997 - 1998
Stanley W. / Vincentius Ferry Chandra / 2001 - 2003
Eric Hartanuh / 2003-2004
Pieter Muliawan / Daniel Oyong / 2004-2005
Eka P. S. / 2005-2006
Gerardus N. M. / 2006-2007 -->
PMKRI SANCTUS ALBERTUS MAGNUS Makassar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar