Senin, 02 Juli 2012

Cintanya Tulus



Beberapa tahun yang lalu aku adalah seorang gadis yang sangat energik di sekolah. Kecantikanku membuat semua jatuh cinta. Biasa ketika itu aku pasti menginginkan pacar yang keren dan di sukai banyak wanita.

Ada seorang teman laki laki yang pendiam dia menyukaiku tetapi aku tak menanggapinya, jelas pada waktu itu banyak cowok ganteng yang naksir denganku otomatis cowok yang cupu seperti itu sudah
menjadi angin lalu saja.

Satu, dua, tiga cowok yang ku pacari tidak berlangsung lama, rasanya tidak ada cowok ganteng yang mau setia menjalani kehidupan berpacaran. Aku akhirnya merasa menjadi wanita murahan yang selalu gonta ganti pacar, bukannya bangga sekarang aku malah malu karena aku begitu mudahnya jatuh cinta.


Sampai pada suatu saat aku bertemu dengan seorang pengusaha kaya raya dan dia siap melamarku. Kita berpacaran lama dan di akhir cerita kami sudah menyiapkan semuanya untuk acara pernikahan. Tiga hari menjelang pernikahan datanglah seorang wanita dengan hamil 8 bulan kerumahku dan dia mengatakan kalau dia adalah istri calon suamiku.

Aku sungguh putus asa dan marah jengkel dengan semuanya. Aku wanita cantik malang yang tak pernah bisa mendapatkan cinta tulus murni. Aku putus asa. Sehari setelah kedatangan wanita itu aku murung diam dan tak bisa berpikir apa-apa.

Sore hari setelah lelah dirumah dan merenungkan semua, aku berjalan ke kota yang jaraknya 5 km, dengan keadaan hujan rintik rintik kupaksakan diri. Aku tak ingin orang lain melihatku menangis dan biarlah hujan menutupi tangisku.


Beberapa saat kemudian terlihat lampu dari jauh terlihat oleh sebuah kendaraan melaju kencang. Dan seketika itu juga aku tidak ingat apa yang terjadi.


Sebulan kemudian aku baru bisa bangun dari kritis. Beberapa hari kemudian setelah kondisiku pulih, mama menceritakan bahwa pernikahan tidak terjadi karena dia pamit untuk membatalkan pernikahan dan mengaku bahwa dia sudah mempunyai istri. Aku tertabrak truk yang pengemudinya mati karena mabok. Untuk aku bisa selamat karena hanya kakiku yang terlindas, dan beberapa luka-luka di kepala.


Dan mama memperkenalkan seorang dokter yang sangat santun dan halus, dia adalah dokter yang merawatku. Dan dia memperkenalkan diri sebagai Michael seorang teman di High School yang dulu pendiam dan pernah menyukaiku.

Hari hari selanjutnya aku di rawatnya dengan penuh kasih dan hal yang membuatku terharu. Dalam keadaan apapun dan kondisi apapun Michael menerimaku, dan aku mulai tahu sesungguhnya cinta sejati itu seperti apa. Menerima pasangan dengan kondisi apapun dengan terbuka, bahkan mencintai, menyayangi dan mengasihi dengen ketulusan hati.

Aku lumpuh dengan keadaan kaki yang terputus dan dia ada selalu bersamaku. 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar