Cintanya Tulus
Beberapa
tahun yang lalu aku adalah seorang gadis yang sangat energik di
sekolah. Kecantikanku membuat semua jatuh cinta. Biasa ketika itu aku
pasti menginginkan pacar yang keren dan di sukai banyak wanita.
Ada seorang teman laki laki yang pendiam dia menyukaiku tetapi aku tak
menanggapinya, jelas pada waktu itu banyak cowok ganteng yang naksir
denganku otomatis cowok yang cupu seperti itu sudah menjadi angin lalu saja.
Satu, dua, tiga cowok yang ku pacari tidak berlangsung lama, rasanya
tidak ada cowok ganteng yang mau setia menjalani kehidupan berpacaran.
Aku akhirnya merasa menjadi wanita murahan yang selalu gonta ganti
pacar, bukannya bangga sekarang aku malah malu karena aku begitu
mudahnya jatuh cinta.
Sampai pada suatu saat aku bertemu dengan
seorang pengusaha kaya raya dan dia siap melamarku. Kita berpacaran
lama dan di akhir cerita kami sudah menyiapkan semuanya untuk acara
pernikahan. Tiga hari menjelang pernikahan datanglah seorang wanita
dengan hamil 8 bulan kerumahku dan dia mengatakan kalau dia adalah istri
calon suamiku.
Aku sungguh putus asa dan marah jengkel dengan
semuanya. Aku wanita cantik malang yang tak pernah bisa mendapatkan
cinta tulus murni. Aku putus asa. Sehari setelah kedatangan wanita itu
aku murung diam dan tak bisa berpikir apa-apa.
Sore hari
setelah lelah dirumah dan merenungkan semua, aku berjalan ke kota yang
jaraknya 5 km, dengan keadaan hujan rintik rintik kupaksakan diri. Aku
tak ingin orang lain melihatku menangis dan biarlah hujan menutupi
tangisku.
Beberapa saat kemudian terlihat lampu dari jauh
terlihat oleh sebuah kendaraan melaju kencang. Dan seketika itu juga aku
tidak ingat apa yang terjadi.
Sebulan kemudian aku baru bisa
bangun dari kritis. Beberapa hari kemudian setelah kondisiku pulih, mama
menceritakan bahwa pernikahan tidak terjadi karena dia pamit untuk
membatalkan pernikahan dan mengaku bahwa dia sudah mempunyai istri. Aku
tertabrak truk yang pengemudinya mati karena mabok. Untuk aku bisa
selamat karena hanya kakiku yang terlindas, dan beberapa luka-luka di
kepala.
Dan mama memperkenalkan seorang dokter yang sangat
santun dan halus, dia adalah dokter yang merawatku. Dan dia
memperkenalkan diri sebagai Michael seorang teman di High School yang
dulu pendiam dan pernah menyukaiku.
Hari hari selanjutnya aku
di rawatnya dengan penuh kasih dan hal yang membuatku terharu. Dalam
keadaan apapun dan kondisi apapun Michael menerimaku, dan aku mulai tahu
sesungguhnya cinta sejati itu seperti apa. Menerima pasangan dengan
kondisi apapun dengan terbuka, bahkan mencintai, menyayangi dan
mengasihi dengen ketulusan hati.
Aku lumpuh dengan keadaan kaki yang terputus dan dia ada selalu bersamaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar