Wajarkah merasa Cemburu? Pasangan yang sudah memasuki usia pernikahan emas-pun masih bisa dihinggapi rasa cemburu. Itu wajar, malah kata banyak orang, cemburu adalah salah satu "bumbu" agar hubungan pernikahan bisa berjalan langgeng. Cemburu adalah tandanya mencintai dan takut kehilangan. Coba saja jika pasangan hidup tipe cuek, yang tidak terlalu peduli dengan aktivitas pasangannya. Memang, tandanya dia percaya bahwa pasangannya setia, tapi tetap saja kita akan merasa kurang dicintai.
Kita tahu dan sudah dihafalkan diluar kepala bahwa Tuhan Maha cemburu adanya. Lalu bagaimana dengan kita sebagai manusia ciptaanNya yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan? Yang tidak sempurna. Bersalahkan? ... Berdosakah jika cemburu?
Cemburu itu terkadang diperlukan. Rasa cemburu akan membuat semakin dekat dengan pasangan, terdorong oleh rasa takut kehilangan. Cemburu adalah bukti bahwa cinta harus memiliki. Di waktu lain, rasa cemburu itu bisa juga menjadi peringatan. Percayakah Anda akan kekuatan intuisi? Tidak mungkin rasa cemburu itu muncul tanpa alasan. Saatnya introspeksi diri dan semakin memperkuat hubungan dengan pasangan. Namun ingat, harus menjaga kadar kecemburuan tidak kelewat batas.
Jika dia penting bagimu, janganlah malu untuk mencemburuinya. Karena itu sebuah tanda baginya, bahwa ia penting bagimu. Jangan mementingkan gengsi dan memalsukan kecemburuan, dan menggantikannya dengan lagak yang sok tidak butuh. Peliharalah keindahan tutur dan perilakumu.
Terbukalah mengenai rasa cemburumu. Sampaikanlah kepadanya bahwa engkau mengharapkan dia berlaku yang membuktikan bahwa engkau adalah satu-satunya. Berlakulah baik, agar segera terlihat apakah dia jiwa baik yang disiapkan oleh Tuhanmu.Kenali perasaan yang muncul dalam diri. Kunci dalam menjalani hubungan yang sehat adalah didasari rasa kepercayaan dan pengertian. Janganlah kecemburuan membuat hubungan yang telah terjalin dengan indah, menjadi sesuatu hal yang harus disesali. Bijaklah dalam mengawal perasaan cemburu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar