Alfons
Tanujaya info@vaksin. com
Apps atau
aplikasi
adalah
aplikasi kecil
yang berjalan
di bawah satu
platform dan
saat ini
merupakan
metode yang
paling populer
untuk
menyebarkan
aplikasi baik
di bawah iOS,
Android atau
Facebook
sekalipun.
Kalau iOS dan
Android
merupakan
sistem
operasi,
Facebook
memiliki
posisi unik
karena dirinya
sendiri
merupakan
aplikasi yang
berjalan di
bawah OS, baik
iOS, Android,
Linux ataupun
Windows. Dan
uniknya, di
bawah aplikasi
Facebook
berjalan
banyak
aplikasi-aplikasi
ciptaan pihak
ke tiga yang
memberikan
nilai tambah
bagi para
pengguna
seperti Polls,
Calendar,
Pokes, Photos,
Game dan
aplikasi
lainnya. Lalu
ada satu
aplikasi yang
bernama
WhatsApp yang
sejatinya
merupakan
aplikasi
messaging
realtime yang
cukup populer,
kalau di
Indonesia
mungkin lebih
populer BBM
(bukan BBM
yang harganya
mau naik tapi
ngga jadi-jadi
tetapi
Blackberry
Messenger).
Berbeda dengan
BBM yang (saat
ini) hanya
berjalan di
smartphone
Blackberry,
WhatsApp
merupakan
aplikasi
messaging yang
bisa berjalan
lintas
platform, baik
Android,
Blackberry,
iPhone, Nokia
atau Windows
Phone dan
merupakan
salah satu
aplikasi yang
sangat
populer.
Rupanya
kepopuleran
WhatsApp
inilah yang
dimanfaatkan
oleh pembuat
aplikasi nakal
yang satu ini
untuk
menyebarkan
dirinya pada
hari Senin 30
Juli 2012. Menurut
pengamatan
Vaksincom,
korban
terbanyak
terjadi di
Thailand dan
pengguna
Facebook
Indonesia
sempat menjadi
korban, namun
administrator
Facebook
bergerak cepat
menghapuskan
posting-posting
yang dilakukan
oleh aplikasi
jahat ini.
Namun hal ini
tidak luput
dari
pengamatan
Vaksincom dan
ada banyak hal
yang dapat
dipelajari
dari insiden
ini untuk
berjaga-jaga
dari serangan
berikutnya
yang dapat
dipastikan
akan terjadi
lagi.
Jika akun
Facebook anda
terinfeksi
aplikasi
WhatsApp jahat
ini, otomatis
ia akan
mengirimkan
pesan [nama akun
Facebook] has
shared 3 pics
with you in
WhatsApp.
(lihat gambar
1)
|
Gambar 1,
Posting
pemancing
notifikasi
dari WhatsApp
gadungan |
Pertimbangan
pembuat
aplikasi jahat
ini tentunya
ingin
memanfaatkan
kepopuleran
WhatsApp guna
mendapatkan
kepercayaan
dari penerima
notifikasi
bahwa ini
adalah
aplikasi yang
aman. Jika
anda melakukan
klik pada
notifikasi
tersebut, anda
akan
mendapatkan
layar
konfirmasi
dari Facebook
dan disini
tampilan
maupun logonya
sangat mirip
dengan layar
aplikasi
WhatsApp yang
intinya
meminta
persetujuan
pemilik akun
Facebook untuk
mengakses
informasi.
(lihat gambar
2)
|
Gambar 2,
Notifikasi
Request for
Permission |
Jika kita
cermat dan
memperhatikan
secara
seksama,
keabsahan
aplikasi ini
sebenarnya
mulai dapat
diragukan,
karena
WhatsApp
merupakan
aplikasi
berbagi pesan
/ messaging
dan bukan game
seperti yang
terlihat dari
gambar 3 di
bawah ini.
|
Gambar
3, Aplikasi
WhatsApp
gadungan ini
memasukkan
dirinya
sebagai game |
Guna lebih
meyakinkan
lagi, aplikasi
gadungan ini
akan
menampilkan
foto kontak
beberapa teman
anda yang "di
klaim" ikut
menjadi
pengguna
aplikasi ini.
Kemungkinan
pembuat
aplikasi ini
ingin lebih
meyakinkan
anda lagi
bahwa dirinya
adalah program
terpercaya dan
banyak
digunakan oleh
rekan-rekan
anda. Padahal
sebenarnya
informasi
tersebut tidak
benar. (lihat
gambar 4)
|
Gambar 4,
Aplikasi
gadungan ini
memberikan
infomrasi
palsu
seakan-akan
digunakan oleh
banyak teman
anda guna
mendapatkan
kepercayaan
korbannya. |
|
|
|
Jika anda
memperbolehkan
aplikasi ini
dijalankan,
anda kembali
akan
mendapatkan
konfirmasi
apakah ingin
mengirimkan
aplikasi ini
kepada kontak
Facebook anda
yang lain.
(lihat gambar
5)
|
Gambar 5,
Permintaan
Send Request
untuk
mengirimkan
aplikasi ini
ke kontak
Facebook anda |
Celakanya,
baik anda
mengklik [Send
Request] atau
[Cancel]
aplikasi ini
tanpa izin
akan langsung
mengirimkan
notifikasi
aplikasi ini
kepada
kontak-kontak
anda seperti
yang terjadi
di Gambar 1 di
atas.
Lalu tentunya
kita
bertanya-tanya,
apa tujuan
pembuat
aplikasi
WhatsApp
gadungan ini ?
Apakah ingin membalas
dendam kepada
Batman,
menimbulkan
kekacauan di
Gotham City
atau ada motif
lainnya ?
Pembuat
aplikasi
gadungan ini
menempatkan
aplikasinya di
server
milindgupta.com dengan
tujuan
pembuatan
aplikasi ini
adalah untuk
mendapatkan
keuntungan
finansial dari
survey yang
banyak
tersedia di
internet. Jika
aplikasi
tersebut
berhasil aktif
dan Friend
Request
dikirimkan,
maka ia akan
menampilkan
pesan untuk
mengisi survei
dengan alasan
untuk
memastikan
bahwa pengguna
aplikasi ini
adalah manusia
dan bukan
program
(spambot)
seperti gambar
6 dan 7 di
bawah ini :
|
Gambar 6,
Pesan
verifikasi
Spam Bot 1 |
|
Gambar 7,
Pesan
verifikasi
Spam Bot 2
jika kita
tidak
melakukan
survey yang
diminta
|
|
Gambar 8, G
Data
mendeteksi dan
memblok situs
yang berisi
malware
forwarder
JS:ScriptIP-inf
[Trj] |
Gambar 8, G
Data
mendeteksi dan
memblok situs
yang berisi
malware
forwarder
JS:ScriptIP-inf
[Trj]
Mirip seperti
DNSChanger,
pembuat
malware bebas
menentukan
kemana membawa
korban yang
mengakses
situs
tersebut.
Apakah akan di
bawa ke situs
yang
mempromosikan
pornografi dan
memberikan
keuntungan
finansial
baginya atau
secara
diam-diam
mendownload
trojan dan
mengaktifkan
dirinya pada
komputer anda.
Karena itu,
perlindungan
antivirus yang
mumpuni dan
dapat
mendeteksi
aksi seperti
ini memang
merupakan
keharusan
untuk dapat
melindungi
anda. Mengingatkan pengguna
Facebook untuk
tidak mudah
percaya dan
tidak
menjalankan
aplikasi
apapun,
meskipun teman
anda atau
Batman
sekalipun ikut
menggunakannya.
Sumber : Vaksin.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar