“Teman-teman yang terkasih : jadilah [orang yang] hati-hati dan
bijaksana, bangunlah kehidupanmu diatas fondasi yang kokoh yang adalah
Kristus. Kebijaksanaan dan kehati-hatian akan membimbing langkahmu,
tidak ada yang akan membuatmu takut dan damai akan memerintah di hatimu.
Maka kamu akan terberkati dan berbahagia dan kebahagiaanmu akan
mempengaruhi orang lain. Mereka akan penasaran apa rahasia kehidupanmu
dan mereka akan menemukan bahwa batu karang yang menopang keseluruhan
bangunan dan diatasnya terletak keseluruhan keberadaanmu, yang adalah
pribadi Kristus, temanmu, saudara dan Tuhan, Putra Allah yang
berinkarnasi, yang memberi makna bagi seluruh alam semesta.”
“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat kehidupanmu. Tapi ijinkan aku
juga untuk mengingatkanmu bahwa mengikuti Yesus dalam iman berarti
berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan dengan Gereja. Kita tidak bisa
mengikuti Yesus menurut cara kita sendiri. Siapapun yang tergoda untuk
melakukannya “dengan caranya sendiri” atau untuk mendekati kehidupan
iman dengan semacam individualisme yang umum sekarang, tidak pernah akan
sungguh menemui Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang
palsu.
“Bertumbuh dalam persahabatan dengan Kristus harus berarti mengenali
pentingnya partisipasi suka cita dalam kehidupan parokimu, komunitas dan
gerakan, juga perayaan Misa Minggu, penerimaan Sakramen Tobat yang
sering, dan pemeliharaan doa pribadi dan meditasi tentang sabda Allah.
Persahabatan dengan Yesus juga akan menuntunmu untuk menjadi saksi iman
dimanapun kamu berada, bahkan ketika kamu bertemu penolakan atau
indiferens (sikap acuh tak acuh). Kita tidak bisa bertemu Kristus dan
tidak ingin untuk membuatnya dikenal orang lain. Jadi jangan simpan
Kristus untuk dirimu sendiri! Bagilah sukacita imanmu dengan orang lain.
Dunia memerlukan kesaksian imanmu, dunia sungguh membutuhkan Allah.”
“Untuk menderita dengan orang lain dan untuk orang lain; utuk
menderita demi kebenaran dan keadilan; untuk menderita karena kasih dan
untuk menjadi orang yang sungguh mengasihi – ini adalah elemen-elemen
fundamental kemanusiaan, dan mengabaikannya akan menghancurkan manusia
sendiri” (ibid). Mari kita dengan antusias menyambut ajaran-ajaran ini
dan melaksanakannya. Mari kita melihat Kristus, yang tergantung di kayu
salib yang kasar, dan mari kita meminta Ia mengajari kita kebijaksanaan
misterius Salib, yang olehnya manusia hidup. Salib bukan tanda
kegagalan, tapi merupakan ekspresi pemberian diri dalam kasih yang
memperluas bahkan kepada kurban tertinggi dari kehidupan seseorang.”
“Jika kamu berdiam dalam kasih Kristus, berakar dalam iman, kamu akan
menemukan, bahkan ditengah kemunduran dan penderitaan, sumber
kebahagiaan dan sukacita sejati. Iman tidak bertentangan dengan tujuan
akhirmu yang tertinggi, iman mengangkat dan menyempurnakannya. Orang
muda yang terkasih, jangan puas dengan apapun kecuali Kebenaran dan
Kasih, jangan puas dengan apapun selain daripada Kristus.”
“Siapapun yang telah menemukan Kristus harus menuntun yang lain
kepada-Nya. Kegembiraan yang besar tidak bisa disimpan untuk diri
sendiri. Ia harus diteruskan”
“Orang muda yang terkasih, jika kamu ingin menemukan dan hidup dengan
setia bentuk kehidupan yang Tuhan panggil untuk tiap orang dari kamu,
kamu harus tinggal dalam kasih-Nya sebagai teman-Nya. Dan bagaimana kita
mempertahankan persahabatan kecuali melalui komunikasi yang sering,
percakapan, berada bersama dalam keadaan baik dan buruk? Santa Teresa
Yesus berkata bahwa doa adalah “komunikasi yang bersahabat, sering
menghabiskan waktu sendirian dengan orang yang kita tahu bahwa Ia
mencintai kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar