Mau tahu siapa yang melihat profil Facebook anda ?
Salah satu hal yang membedakan dan mungkin menjadi penyebab
keberhasilan Facebook dibandingkan Friendster adalah penghargaan
terhadap privasi. Selain banyaknya iklan-iklan yang sangat mengganggu
penggunanya, Friendster bukan juga memperbolehkan monitoring atas
kegiatan user Friendster lain jika melihat akun anda. Malahan Friendster
memperkenalkan fitur "Who's viewed Me" di bulan September 2005 yang
memberikan informasi siapa saja yang melihat profil Friendster anda dan
lebih parahnya lagi fitur ini diaktifkan secara default. Bagi sebagian
orang mungkin hal ini menarik, khususnya peminat situs kencan atau situs
pencarian jodoh untuk mengetahui siapa saja yang mengunjungi dan
melihat-lihat profilnya. Tetapi hal ini jelas merupakan pelanggaran
privasi pengunjung profil dan akan menimbulkan keengganan pengguna
layanan untuk diketahui aktivitasnya. Sebaliknya, Facebook bukan saja
tidak mendukung aktivitas identifikasi aktivitas akun orang lain
sekalipun ia mengunjungi profil anda, tetapi jelas-jelas melarang hal
ini dan tidak memberikan izin akses pada databasenya untuk kegiatan ini,
malahan sebaliknya mengancam siapapun yang membuat aplikasi (apps)
monitoring aktivitas monitoring akun orang lain akan diblokir. Banyak
apps yang sudah mengalami nasib diblokir oleh Facebook, salah satunya
adalah fancheckhttp://apps.facebook.com/fancheck/
Dasar Pemikiran
Dalam kebijakannya, Facebook jelas-jelas mengatakan bahwa Facebook tidak menyediakan fungsi untuk melacak siapa yang melihat profil, timeline atau foto anda. Aplikasi pihak ke 3 (apps) juga tidak akan bisa menyediakan fungsi ini dan jika ada aplikasi yang mengklaim bisa melakukan kegiatan ini akan dihapus dari apps Facebook karena melanggar kebijakan Facebook karena melakukan pembohongan pada pengguna. (lihat gambar 1)
Dalam kebijakannya, Facebook jelas-jelas mengatakan bahwa Facebook tidak menyediakan fungsi untuk melacak siapa yang melihat profil, timeline atau foto anda. Aplikasi pihak ke 3 (apps) juga tidak akan bisa menyediakan fungsi ini dan jika ada aplikasi yang mengklaim bisa melakukan kegiatan ini akan dihapus dari apps Facebook karena melanggar kebijakan Facebook karena melakukan pembohongan pada pengguna. (lihat gambar 1)
Gambar 1, Facebook tidak menyediakan fungsi melacak siapa yang melihat profil anda. |
Jika anda bertanya-tanya, mengapa Facebook tidak
memperbolehkan kita mengetahui siapa saja yang berkunjung ke profil
kita, padahal profil tersebut adalah milik kita jawabannya cukup simple,
Facebook memperbolehkan pemilik profil untuk menentukan siapa yang
boleh melihat profilnya, apakah profil tersebut dapat dilihat oleh umum,
teman atau dirinya sendiri saja. Jika anda tidak ingin profil Facebook
anda dilihat oleh umum, anda bisa melakukan setting pada [Custom
Privacy] di pilihan [Privacy Settings] dan anda bisa menentukan apakah
profil anda bisa dilihat oleh [Public], [Friends], [Friends of Friends],
[Specific People or Lists] atau [Only Me].
Sebaliknya, anda tidak dapat menentukan ketika anda hanya berkunjung ke profil teman anda dan tidak melakukan posting, like atau komentar, lalu tanpa sepengetahuan anda teman anda bisa mengetahui bahwa anda melakukan kunjungan ke profilnya. Kalau anda setuju, artinya anda sepaham dengan Facebook, jika anda tidak setuju dengan hal ini, mungkin anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Friendster yang membolehkan hal ini.
Apps penipu
Dari saat awal popularitas Facebook, banyak aplikasi bermunculan dan melakukan klaim bisa melakukan hal ini. Sejak tahun 2009 hal ini sudah marak bermunculan dan sekalipun banyak aplikasi sudah dinonaktifkan oleh Facebook, tetapi selalu bermunculan aplikasi-aplikasi pengganti dan sampai hari ini apps tipuan yang serupa masih bermunculan dengan tambahan trik-trik baru.
Salah satu contoh tipuan awal yang muncul bertujuan untuk membuat FB group dengan anggota sebanyak mungkin dan pada masa kejayaannya FB group ini mampu mendulang anggota sampai jutaan (lihat gambar 2)
Patah
tumbuh, hilang berganti. Ibarat kata pepatah maka aplikasi-aplikasi ini
setiap kali diblokir oleh Facebook ia akan bermetamorfosis dan mencari
nama dan teknik lain untuk mengelabui korbannya. Menurut pantauan
Vaksincom, sampai bulan Agustus 2012 program stalking masih sangat marak
dan memakan korban yang tidak main-main. Sampai jutaan penguna Facebook
menjadi korban aplikasi stalking palsu ini. Semuanya memang tertarik
ingin mengetahui siapa yang melihat profilnya, ada apps yang hanya
tipu-tipu dan memburu "like" saja tanpa memberikan apps yang dimaksud.
(lihat gambar 3)
Namun
ada apps yang lebih canggih yang berani memberikan informasi siapa saja
kontak Facebook and ada yang melihat profil anda. Namun tentunya informasi
yang diberikan adalah informasi palsu, meskipun memang diambil dari
kontak anda. Dan tentunya apps ini melanggar ketentuan Facebook,namun
hebatnya apps palsu ini mampu menjaring jutaan korbannya dan tetap aktif
sampai saat artikel ini dibuat.
Yang pertama adalah "Who visited your profile" dan "My Top Fans". Selain menampilkan kontak dari teman Facebook anda yang dipalsukan seolah-olah memang benar mereka melakukan kunjungan ke profil anda dan terdeteksi oleh apps ini, "My Top Fans" bahkan memiliki situs web sendiri yang beralamat di http://www.my-top-fans.com yang di daftarkan dari Canada melalui registrant Go Daddy.
Kehebatan kedua dari "My Top Fans" adalah cengkeramannya rupanya sudah sampai ke Indonesia dan teknik yang digunakan adalah memperkenalkan melalui Facebook Pages dengan nama "NEW VERSION!!! CARA MENGETAHUI SIAPA YANG MELIHAT FACEBOOK KITA" yang bertujuan mendapatkan "like" sebanyak mungkin dan kelihatannya cukup berhasil karena page ini berhasil mendapatkan "like" sebanyak 870.000. (lihat gambar 4)
Apps
page "My Top Fans" sendiri mendapatkan like sebanyak 2,4 juta "like",
mengalahkan FB Page Agnes Monica yang "hanya" mendapatkan 2,3 juta like.
(lihat gambar 5)
Mengapa
"My Top Fans" bisa berjaya mendapatkan 2,4 juta like ? Penyebabnya
adalah kecerdikannya memberikan informasi seakan-akan memang benar
apps-nya benar bisa mendeteksi siapa saja yang melihat profil anda,
namun mereka bermain sangat cerdik dan tidak menampilkan Who's Viewing
Your Profile, tetapi "your TOP fans" sehingga secara hukum tidak
melanggar ketentuan Facebook. (lihat gambar 6)
Sebaliknya, anda tidak dapat menentukan ketika anda hanya berkunjung ke profil teman anda dan tidak melakukan posting, like atau komentar, lalu tanpa sepengetahuan anda teman anda bisa mengetahui bahwa anda melakukan kunjungan ke profilnya. Kalau anda setuju, artinya anda sepaham dengan Facebook, jika anda tidak setuju dengan hal ini, mungkin anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Friendster yang membolehkan hal ini.
Apps penipu
Dari saat awal popularitas Facebook, banyak aplikasi bermunculan dan melakukan klaim bisa melakukan hal ini. Sejak tahun 2009 hal ini sudah marak bermunculan dan sekalipun banyak aplikasi sudah dinonaktifkan oleh Facebook, tetapi selalu bermunculan aplikasi-aplikasi pengganti dan sampai hari ini apps tipuan yang serupa masih bermunculan dengan tambahan trik-trik baru.
Salah satu contoh tipuan awal yang muncul bertujuan untuk membuat FB group dengan anggota sebanyak mungkin dan pada masa kejayaannya FB group ini mampu mendulang anggota sampai jutaan (lihat gambar 2)
Gambar 2, Tipuan stalking apps yang banyak ditemukan pada tahun 2009 |
Gambar 3, Pages pemancing fans "Cara mengetahui siapa yang sering melihat profil kita" yang berburu "like" Facebook. |
Yang pertama adalah "Who visited your profile" dan "My Top Fans". Selain menampilkan kontak dari teman Facebook anda yang dipalsukan seolah-olah memang benar mereka melakukan kunjungan ke profil anda dan terdeteksi oleh apps ini, "My Top Fans" bahkan memiliki situs web sendiri yang beralamat di http://www.my-top-fans.com yang di daftarkan dari Canada melalui registrant Go Daddy.
Kehebatan kedua dari "My Top Fans" adalah cengkeramannya rupanya sudah sampai ke Indonesia dan teknik yang digunakan adalah memperkenalkan melalui Facebook Pages dengan nama "NEW VERSION!!! CARA MENGETAHUI SIAPA YANG MELIHAT FACEBOOK KITA" yang bertujuan mendapatkan "like" sebanyak mungkin dan kelihatannya cukup berhasil karena page ini berhasil mendapatkan "like" sebanyak 870.000. (lihat gambar 4)
Gambar 4, Page lokal stalking baru yang memanfaatkan popularitas "My Top Fans" |
Gambar 5, Apps stalking palsu My Top Fans yang mendapatkan 2,4 juta like |
Gambar 6, Informasi penyesatan yang ditampilkan oleh My Top Fans |
Keuntungan Stalking
Lalu apa motivasi pembuat apps stalking ini ? Tentunya untuk membuat satu apps Facebook ditambah dengan website seperti My Top Fans membutuhkan biaya dan tanpa ada model ekonomi yang baik, praktek seperti ini akan hilang cepat atau lambat. Namun stamina apps ini yang bisa bermetamorfosis sejak tahun 2009 sampai saat ini menunjukkan bahwa ada model bisnis yang baik dan mampu mempertahankan apps palsu ini untuk terus berubah setiap kali di tutup oleh Facebook. Salah satu keuntungan finansial yang didapatkan oleh apps palsu adalah keuntungan iklan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 7 di bawah ini dimana pengguna apps akan diminta untuk mengisi survey dari glassdoor.com.
Lalu apa motivasi pembuat apps stalking ini ? Tentunya untuk membuat satu apps Facebook ditambah dengan website seperti My Top Fans membutuhkan biaya dan tanpa ada model ekonomi yang baik, praktek seperti ini akan hilang cepat atau lambat. Namun stamina apps ini yang bisa bermetamorfosis sejak tahun 2009 sampai saat ini menunjukkan bahwa ada model bisnis yang baik dan mampu mempertahankan apps palsu ini untuk terus berubah setiap kali di tutup oleh Facebook. Salah satu keuntungan finansial yang didapatkan oleh apps palsu adalah keuntungan iklan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 7 di bawah ini dimana pengguna apps akan diminta untuk mengisi survey dari glassdoor.com.
Gambar 7, Pembuat apps palsu mendapatkan keuntungan finansial dari survey dan iklan yang diakses oleh korbannya. |
Jika
anda sudah menjadi korban aplikasi Stalking ini, Vaksincom menyarankan
anda untuk segera menghapus aplikasi ini dari Apps anda dari [Apps
Settings].
Sumber : PT. Vaksincom
Sumber : PT. Vaksincom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar